NOVA.id - Usai kepergian Ashraf Sinclair pada Selasa, (18/02), BCL akhirnya kembali muncul ke publik.
Sebelumnya, BCL yang masih terpukul atas kepergian atas kepergian suaminya menggelar tahlilan selama 7 hari di rumahnya.
Namun, baru-baru ini pada Jumat, (28/02) BCL kembali mengisi acara di SQ Friday Fusion yang digelar di Coca-Cola SQ Dome, Jakarta Selatan.
Tampil perdana setelah kematian Ashraf, BCL terlihat mengenakan setelah hitam, dari atas hingga bawah.
Tak hanya dirinya seluruh band pengiring juga mengenakan pakaian serba hitam.
Melansir Instagram Stories akun SQ Dome, BCL menyapa para penggemarnya telah menunggunya.
Ia juga bilang, kehadirannya dalam acara tersebut ditemani anggota keluarganya.
"My whole big family, ada sepupu-sepupu saya. Ada tim BCL, sahabat-sahabat saya," kata BCL.
Ibunda Noah Sinclair itu juga akhirnya buka suara sepeninggal Ashraf.
Ia tak pernah membayangkan akan mengalami momen ditinggal selama-lamanya oleh Ashraf.
"Saya tahu momen seperti ini. Saya nggak kebayang sih, ini akan terjadi pada hidup saya."
"Tapi di momen saat kita berada di amat sangat bawah, saya menyadari kalau saya mendapat support, kekuatan dari semua yang menyayangi saya."
"Dan InsyaAllah, Ashraf amat sangat bahagia melihat saya bisa ada di sini," ujar BCL dengan nada suara yang bergetar.
Tak hanya itu, BCL juga akan membuka konser Ronan Keating dan Chirstian Bautista pada Sabtu, (29/02).
Mengetahui hal tersebut, ayah Ashraf Sinclair pun memberikan dukungan untuk BCL seperti dilansir dari Tribunnews.
Dalam unggahan di laman Instagram-nya, ayah Ashraf Sinclair tampak membagikan foto mendiang putranya dengan BCL.
Melalui caption, ayah Ashraf Sinclair mengurai dukungannya untuk konser BCL.
Diakui Pak Mat, panggilan karibnya, ia sangat bangga dengan sosok BCL.
"So proud of this young lady! Have a great concert this weekend!!!!!
(Bangga dengan wanita muda ini ! Semoga konsernya minggu ini sukses !!!!!)," tulis ayah Ashraf Sinclair. (*)
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR