Pertama, adalah kelenjar keringat ekrin yang tersebar di seluruh tubuh namun lebih banyak terdapat di telapak tangan, telapak kaki, dan wajah.
Sedangkan kelenjar keringat apokrin terdapat di ketiak dan area pubis, serta di sekitar puting dan pusar.
Kedua jenis kelenjar keringat tersebut akan aktif setelah masa pubertas dan juga mengeluarkan sedikit lemak cair yang keluar bersama dengan keringat.
Baca Juga: 4 Alasan Konsumsi Gula Berlebih Dapat Berakibat Buruk Bagi Kesehatan Ibu Hamil
Meskipun keringat apokrin ini tidak berbau saat dikeluarkan, namun ketika bakteri pada permukaan kulit bertemu dengan lemak yang dikeluarkan bersama keringat akan memunculkan bau tak sedap.
Bulu vagina yang terdapat di area genital juga bisa memicu munculnya aroma tubuh, karena beberapa alasan.
Ketika kelenjar ekrin mengeluarkan keringat tepat di permukaan kulit, kelenjar apokrin mengeluarkan keringat tepat di folikel rambut, bersama dengan kelenjar minyak.
Baca Juga: Awas! Ternyata Alami PMS Berlarut-larut Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR