NOVA.id – Setiap orang memiliki aroma tubuh yang khas.
Aroma ini muncul karena beberapa faktor, seperti adanya kelenjar sekresi kulit bakteri pada kulit, atau juga pengaruh diet dan lingkungan sekitar kita.
Biasanya aroma khas tubuh kita akan mulai tercium saat masuk usia remaja, ketika kelenjar keringat bernama kelenjar apokrin mulai aktif.
Baca Juga: Patut Waspada, Kesalahan yang Biasa Dilakukan Setelah Keramas Ini Ternyata Sangat Berbahaya!
Kelenjar apokrin ini muncul pada area ketiak dan pubis kita.
Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar ini dan bakteri yang ada di atasnya bisa membuat adanya bau tak sedap, itulah mengapa ketiak atau area pubis kita terkadang berbau tak sedap.
Tubuh kita memiliki dua jenis kelenjar keringat, seperti dilansir dari laman Livestrong.
Baca Juga: Marak Kasus Pelecehan Seksual, Beberapa Tips Ini Dapat Digunakan Untuk Menolong Mental Penyintas
Pertama, adalah kelenjar keringat ekrin yang tersebar di seluruh tubuh namun lebih banyak terdapat di telapak tangan, telapak kaki, dan wajah.
Sedangkan kelenjar keringat apokrin terdapat di ketiak dan area pubis, serta di sekitar puting dan pusar.
Kedua jenis kelenjar keringat tersebut akan aktif setelah masa pubertas dan juga mengeluarkan sedikit lemak cair yang keluar bersama dengan keringat.
Baca Juga: 4 Alasan Konsumsi Gula Berlebih Dapat Berakibat Buruk Bagi Kesehatan Ibu Hamil
Meskipun keringat apokrin ini tidak berbau saat dikeluarkan, namun ketika bakteri pada permukaan kulit bertemu dengan lemak yang dikeluarkan bersama keringat akan memunculkan bau tak sedap.
Bulu vagina yang terdapat di area genital juga bisa memicu munculnya aroma tubuh, karena beberapa alasan.
Ketika kelenjar ekrin mengeluarkan keringat tepat di permukaan kulit, kelenjar apokrin mengeluarkan keringat tepat di folikel rambut, bersama dengan kelenjar minyak.
Baca Juga: Awas! Ternyata Alami PMS Berlarut-larut Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Kombinasi dari keringat apokrin dan minyak kulit ini akan menempel di bulu pubis, dan menimbulkan bau tak sedap karena adanya bakteri pada bulu pubis tersebut.
Sebaiknya, rajin untuk memotong atau menghilangkan bulu pubis dengan cara yang paling aman, selain untuk menghindari bau tak sedap namun juga untuk menjaga area genital kita tetap sehat.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR