NOVA.id - Pernahkah kita menghitung, dalam sehari ada berapa banyak benda yang kita sentuh, yang juga disentuh orang lain?
Mulai handle pintu toilet, keran di wastafel kantor, hand strap (pegangan di transportasi publik), handrail eskalator di mal, sampai meja, atau kursi di tempat makan.
Malah ada orang yang memang punya kebiasaan senang menyentuh benda apa pun yang ada di dekatnya.
Baca Juga: Virus Corona Masuk Indonesia, Ini Alasan Panik Tak Bikin Lebih Baik
Di luar itu, kita juga hampir pasti bersinggungan fisik dengan orang lain, mulai dari yang sengaja, seperti salaman, cipika-cipiki, sampai yang tak sengaja seperti bersenggolan dengan orang di jalan.
Asal tahu saja, saat tangan memegang suatu benda yang juga banyak disentuh orang, sudah dipastikan ada bakteri dan virus yang akan berpindah dan menempel hingga memungkinkan terbukanya jalan penularan virus.
Termasuk virus corona Covid-19.
Dalam hal ini penularan bisa terjadi melalui mukosa (lapisan kulit dalam).
Misalnya, dengan tangan yang kotor kita mengucek mata, memasukkan jari ke lubang hidung, memasukkan jari ke mulut, sehingga kita menyentuh mukosa hidung, mata, atau mulut, hal itu bisa jadi jalan masuknya virus.
Jadi mulai sekarang, hati-hati saat ingin menyentuh benda-benda di tempat umum.
Misalnya, saat ingin memutar keran di wastafel di mal, gunakan tisu.
Atau kalau memang tidak terlalu perlu, tak usah berpegangan pada handrail saat menggunakan eskalator.
Kumpul dengan teman? Sementara ini tak usahlah cipika-cipiki, yang juga penting adalah selalu menjaga kebersihan tangan, dengan cara mencucinya dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer.
Baca Juga: Ahli Sains Ungkap Kemampuan Indonesia Menangani Virus Corona
“Ini prinsipnya adalah hand hygiene dengan hand sanitizer dan cuci tangan. Ada beberapa kondisi yang mesti jadi sebuah kebiasaan buat kita, khususnya di Indonesia, untuk membiasakan cuci tangan.
Jadi, ada hal-hal sederhana yang sebenarnya adalah salah satu upaya untuk membatasi penularan-penularan terutama virus seperti corona tadi,” ujar dr. Moh Adib Khumaidi, SpOT., dokter spesialis ortopedi dan traumatologi sekaligus Ketua Terpilih Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia dan Ketua Umum PB IDI.
Mencuci tangan pun harus dengan sabun supaya dapat mengeliminasi kuman dalam jumlah besar.
Namun, jika kita berada di tempat yang tak ada air maupun sabun, maka gunakanlah gel pembersih tangan beralkohol.
Meski begitu, gel pembersih tangan atau hand sanitizer ini tidak bisa membasmi keseluruhan bakteri, melainkan hanya ampuh untuk mengurangi kuman.
Lakukanlah kebiasaan ini dibeberapa kondisi, kapan saja?
Baca Juga: Mau Mencegah Corona, Tapi Anak Tak Mau Cuci Tangan dengan Benar? Ini Caranya
Mulai dari sebelum, selama, dan sesudah memasak atau menyiapkan makanan.
Sebelum makan, sebelum dan sesudah merawat orang yang sakit, dan sebelum dan sesudah merawat luka terbuka atau lecet.
Kemudian, setelah menggunakan kamar mandi atau toilet umum, setelah memegang uang, setelah mengganti popok atau membersihkan anak kecil sehabis dari kamar toilet.
Setelah memegang hewan, memberi makan hewan, atau membersihkan kotoran hewan, setelah memegang makanan hewan, setelah menyentuh sampah atau membuang sampah, sebelum melepas atau menggunakan lensa kontak, setelah berjabat tangan dengan orang lain, setelah bersih, batuk, atau menyeka hidung, hingga setelah bepergian ke tempat umum.
Selain itu, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer pun tidak boleh asal, ya.
Ikuti langkah yang benar seuai pedoman cara cuci tangan yang benar dari WHO, sehingga kita pun dapat meminimalisasi kemungkinan tertular virus corona yang mengancam jiwa kita dan orang tersayang.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR