NOVA.id - Di tengah melandanya virus corona di Indonesia, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil datang dengan kabar bahagia.
Ridwan Kamil meminta perguruan tinggi bersama akademisi di Jawa Barat untuk membuat penelitian terkait manfaat klorokuin fosfat yang bisa ditemukan dari pohon kina.
Dorongan penelitian ini terjadi setelah pihaknya mengetahui bahwa kandungan klorokuin fosfat dalam pohon kina disebut bisa menjadi obat virus corona atau Covid-19.
"Saya mendengar kabar baik ini kalau bahan untuk obat corona itu ada di Indonesia, tepatnya di Jawa Barat, saya akan lihat kajiannya, sudah sejauh mana," kata Ridwan Kami, dilansir dari Kompas.com (12/03).
Dengan adanya peluang ini, Ridwan Kamil pun mendorong para ahli dan akademisi perguruan tinggi Jabar untuk terlibat aktif dalam menemukan obat penangkal virus corona.
Lebih lanjut, Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Padjadjaran (Unpad) Keri Lestari menjelaskan, klorokuin fosfat merupakan obat antimalaria.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Aktor Kawakan Tom Hanks dan Istri Positif Virus Corona!
Selain itu, klorokuin merupakan obat yang murah dan aman yang sudah digunakan selama lebih dari 70 tahun.
Sementara menurut hasil studi in vitro baru-baru ini, klorokuin diketahui dapat memblokir infeksi Covid-19 pada konsentrasi mikromolar rendah.
Menurut hasil riset di China, kandungan klorokuin fosfat yang terdapat di pohon Kina sudah berhasil menyembuhkan 100 pasien corona di Wuhan.
Baca Juga: Demi Terlindung dari Corona Banyak Orang Konsumsi Jahe Merah, Benarkah Ampuh?
Keri mengatakan, selama ini produksi klorokuin berlangsung di pabrik milik Kimia Farma di Jalan Pajajaran, Kota Bandung.
Namun, sejak 2016 lalu, produksi ekstrak kina ini dipindah ke pabrik Kimia Farma di Banjaran, Kabupaten Bandung.
"Beruntunglah Jawa Barat, punya kebun kina di Bandung. Akan sangat mungkin jika produksi obat yang dinyatakan ampuh melawan virus corona ini, kembali diproduksi di Jawa Barat," katanya dilansir dari Tribunjabar. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunjabar |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR