Melalui sketsa Borobudur yang dibuat pada usia 17 tahun menjadi cikal bakal Srihadi dalam membuat lukisan-lukisan landscape di kemudian hari, seperti halnya Borobudur – The Energy of Nature (2017).
Secara filosofis, menurut Rikrik Kusmara, Srihadi ingin menekankan aspek human, culture, dan universe/nature.
“Memang hal yang unik jika menelusuri Borobudur, seperti doa keseharian Srihadi untuk kehidupan ini. Karena itu kehadirannya secara estetis selalu berbeda,” ujar Rikrik Kusmara.
Karya yang terakhir diproduksi di antara karya-karya yang dipamerkan adalah Jakarta Megapolitan – Patung Pembebasan Banjir (2020, 128 x 205 cm), menyorot bencana banjir besar yang menimpa Jakarta dan wilayah sekitarnya pada 1 Januari 2020.
Air yang menenggelamkan Jakarta divisualkan berwarna merah, bergolak, dan menutup tungkai bawah patung Pembebasan Irian Barat.
Latar belakangnya gedung-gedung pencakar langit yang tetap gemerlap oleh lampu, sementara di langit ada gerhana matahari cincin, peristiwa alam yang terjadi sepekan sebelum banjir.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR