NOVA.id - Wabah virus Corona ternyata tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia dan ekonomi dunia.
Virus ini juga bisa mendorong lonjakan kasus perceraian di beberapa kota di Cina sejak adanya lockdown.
Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan kejadian ini.
Fenomena lonjakan kasus perceraian ini terjadi di kota Xi'an, provinsi Shaanxi; Dazhou, provinsi Sichuan; dan kota Fuzhou, provinsi Fujian.
Daily Mail melaporkan bahwa setidaknya sudah ada 300 pasangan yang mendaftarkan perceraian mereka selama 3 minggu terakhir di Dazhou.
Sedangkan di kota Xi'an ada 14 pasangan yang mendaftarkan perceraian dalam sehari.
Pemerintah kota Fuzhou telah membatasi pendaftaran perceraian hanya 10 pasangan per hari.
Melansir Business Insider, faktor pertama yang menyebabkan hal ini adalah momen dibukanya kembali kantor pemerintah daerah di kota Xi'an pada 1 Maret yang lalu.
Formulir perceraian yang belum sempat didaftarkan sebelumnya menumpuk di momen ini.
Baca Juga: Berstatus Istri Faisal Harris, Jennifer Dunn Ternyata Belum Resmi Bercerai dari Suami Pertama!
Yang kedua adalah karena kebijakan lockdown yang dilakukan pemerintah Cina.
Pihak terkait menyebut pasangan yang terjebak bersama dalam waktu lama tanpa adanya akses ke dunia luar akan menciptakan lingkungan yang tidak sehat.
Dalam situasi ini, pasangan khususnya yang masih berusia muda akan lebih mudah bertengkar.
Pertengakaran inilah yang mendorong mereka untuk ingin cepat-cepat bercerai.
Kendati demikian, proses perceraian yang cukup lama membuat beberapa pasangan malas melanjutkan percerain dan menikah kembali.
Melansir Daily Mail, sebuah studi di tahun 2018 menemukan bahwa angka perceraian yang tinggi ditemukan pada pasangan yang baru tinggal serumah seusai resmi menikah.
Business Insider menyimpulkan bahwa keseimbangan antara waktu bersama kawan dan keluarga, waktu bersama sebagai pasangan, dan waktu terpisah untuk masing-masing pihak menjadi nilai tambah dalam kualitas pernikahan.(*)
Source | : | Business Insider,Daily Mail |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR