NOVA.id - Pembatasan kegiatan di luar rumah mendorong kita untuk menggunakan berbagai kecanggihan teknologi untuk berkomunikasi.
Salah satunya adalah Zoom yang kini semakin banyak digunakan orang-orang.
Meski populer, ternyata aplikasi ini rentan mencuri data dan privasi penggunanya.
Baca Juga: Anti Boros, Ini Tips Pintar Atur Uang Belanja Online Saat Work from Home
Berbagai aplikasi video conference seperti Google Hangouts, Skype, dan Zoom memiliki penggemarnya masing-masing.
Kebanyakan aplikasi ini digunakan untuk bekerja, rapat online, hingga temu kangen online dengan kawan selama masa karantina ini.
Namun, akhir-akhir ini publik digemparkan oleh informasi pencurian dan penjualan data dari aplikasi ini.
Baca Juga: Work From Home, Saatnya Kompak dengan Pasangan Soal Urusan Rumah
Melansir dari Forbes, kebijakan privasi dari Zoom sendiri sudah bermasalah.
Sekilas, kebijakan dari Zoom tidak jauh berbeda dengan Facebook dan Google yaitu mengumpulkan data pengguna untuk dijual kepada pihak ketiga misalnya pengiklan.
Kendati demikian, Consumer Reports mempertanyakan kebijakan Zoom yang mengambil seluruh data seperti dokumen yang ditayangkan saat video conference, pesan, maupun pembicaraan antar pengguna.
Baca Juga: Mengintip Manfaat Work from Home bagi Ibu Bekerja
Dengan adanya kebijakan ini, video pengguna saat memakai Zoom dapat digunakan oleh pihak-pihak lain.
Namun, perwakilan Zoom menegaskan bahwa pihaknya tidak menjual data tersebut ke siapa pun.
Melansir CNN, bahkan Jaksa Agung New York telah mengirim surat kepada perusahaan Zoom untuk mempertanyakan kebijakan perlindungan privasi penggunanya.
Baca Juga: Work from Home, Inilah 7 Panduan Mengatur Meja Kerja di Rumah
Akibat berbagai komentar miring ini, pihak Zoom akhirnya angkat bicara lewat blog perusahaannya.
Dalam tulisan tersebut, Zoom menegaskan bahwa perusahaannya tidak pernah menjual data dalam bentuk apapun pada pihak ketiga.
Mereka juga menyebut bahwa tak pernah mengawasi rapat atau konferensi yang sedang dilakukan penggunanya.
Zoom kemudian meminta pengguna untuk mematikan preferensi cookie agar tidak mendapat iklan-iklan tertentu.(*)
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya. Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.
Source | : | Forbes,CNN |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR