NOVA.id - Nama Dedy Susanto beberapa waktu lalu sempat ramai diperbincangkan, karena mengaku sebagai psikolog dan menyalahgunakannya untuk melecehkan perempuan.
Saat tahu fakta-fakta kasus Dedy Susanto, aktivis kekerasan seksual Anindya Restuviani sangat marah sekalius sedih.
Dedy menyalahgunakan dan memanfaatkan kekuasaannya untuk melecehkan orang yang datang padanya untuk meminta bantuan.
“Dia memperparah keadaan mereka yang mencari profesional dan ruang aman. Aku takutnya teman-teman trauma ke psikolog beneran yang sebetulnya bisa membantu mereka. Takutnya mereka kapok lalu tambah parah,” ujar pendiri Hollaback! Jakarta ini.
Baca Juga: Praktik Psikolog Bodong Menjamur, Ini Saatnya Memilih yang Asli
Lantas, jika—amit-amit—menjadi korban, hal terpenting ialah segera mencari support system.
Meskipun berkaca dari kasus Dedy, Anindya bilang, mungkin korban akan sulit menemukan orang yang dipercaya untuk bisa mengungkapkan cerita mereka.
“Maka dari itu, sebenarnya salah satu alasan kenapa orang akhirnya baru-baru ini mengungkapkan, karena selama ini mereka enggak punya ruang aman untuk bercerita tentang kasusnya. Eh terus ada yang blow up kasus Dedy tanpa cerita siapa korban,” ujar Anindya.
Baca Juga: Curhat Korban Dedy Susanto, Diminta Ngamar Bareng hingga Diancam
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR