NOVA.id - Sejak virus corona (covid-19) mewabah di Indonesia, banyak pihak yang mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menerapkan kebijakan lockdown.
Banyak orang yang menganggap lockdown sebagai solusi yang paling efektif untuk mencegah penularan covid-19.
Di dunia, sudah ada beberapa negara yang menerapkan lockdown.
Sebut saja, China, Malaysia, India, Filipina, dan Thailand.
Melansir Kompas.com (02/04), Presiden Jokowi pun mengungkapkan alasannya mengapa tak menerapkan lockdown di Indonesia.
Ia menyampaikan hal itu usai meninjau pembangunan rumah sakit darurat covid-19 di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (01/04).
Baca Juga: Agar Warga Bisa Tetap Mudik, Jokowi akan Ganti Libur Nasional Lebaran 2020
Jokowi mengatakan bahwa lockdown tidak menjadi pilihan karena akan menganggu perekonomian.
"Lockdown itu apa sih? Orang nggak boleh keluar rumah, transportasi harus semua berhenti, baik itu bus, kendaraan pribadi, sepeda mobil, kereta api, pesawat berhenti semuanya. Kegiatan-kegiatan kantor semua dihentikan. Kan kita tidak mengambil jalan yang itu," kata Jokowi.
"Kita ingin tetap aktivitas ekonomi ada, tapi masyarakat kita semua harus jaga jarak aman, social distancing, physical distancing itu yang paling penting," tambahnya.
Oleh karena itu, dibanding lockdown, Jokowi lebih memilih menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
PSBB menekankan adanya sejumlah pembatasa besar untuk mencegah penyebaran virus, namun sektor ekonomi tetap berjalan.
PSBB bisa diterapkan dengan bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.
Selain itu, masyarakat yang terpaksa ke luar rumah juga harus disiplin menjaga jarak satu sama lain.
"Jadi kalau kita semua disiplin melakukan itu, jaga jarak aman, cuci tangan tiap habis kegiatan, jangan pegang hidung mulut atau mata, kurangi itu, kunci tangan kita, sehingga penularannya betul-betul bisa dicegah," jelas Jokowi. (*)
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya. Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR