NOVA.id - Traveling merupakan salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat terlebih di kota besar.
Namun, meski hobi traveling, kita harus tetap bisa pintar atur uang dengan bijak.
Jangan sampai karena kecerobohan kita yang tidak bisa pintar atur uang menjadi bumerang dalam kehidupan kita.
Dari hasil sejumlah riset, mayoritas penikmat traveling ini adalah generasi milenial. Termasuk, mereka yang berada di usia produktif dan memiliki pekerjaan dengan pendapatan yang mendukung hobi tersebut.
Pertanyaannya, bagaimana cara mengelola gaji tersebut agar bisa tetap jalan-jalan tapi tentu tetap bisa menabung?
Apabila kita belum memiliki rencana ke depan seperti membeli kendaraan, rumah, investasi dan sebagainya, biasanya penggunaan uang kita hanya dialokasikan untuk kebutuhan dan keinginan jangka pendek seperti kebutuhan sehari-hari hingga agenda traveling.
Dengan begitu dana untuk kebutuhan jangka panjang belum mulai untuk disisihkan.
Agar hobi tetap bisa dilakukan tapi tabungan juga terkendali, pakar keuangan Tejasari CFP dari Tatadana Consulting mengatakan sebaiknya mereka yang berada di usia produktif mulai membuat rencana keuangan dengan sejumlah skema.
Baik jangka panjang maupun pendek.
1. Buatlah beberapa tujuan keuangan yang ingin dicapai
Bayangkan kapan tujuan tersebut ingin dicapai dan berapa dana yang dibutuhkan. Contoh dari tujuan keuangan, misalnya ingin memiliki modal untuk membuat bisnis sebesar Rp200 juta dalam waktu 5 tahun lagi.
Atau, bisa juga dalam waktu lebih panjang, misalnya ingin mulai menabung untuk naik haji yang diperkirakan akan dilakukan 15 tahun lagi, menggunakan ONH Plus dengan perkiraan biaya saat ini sebesar Rp100 juta.
Setiap orang tentunya memiliki tujuan keuangan yang bermacam-macam.
Tujuan keuangan yang umumnya ingin dicapai oleh banyak orang, misalnya memiliki dana pensiun, dana untuk modal bisnis, memiliki rumah dan kendaraan, perjalanan ibadah, dana pendidikan anak, persiapan biaya menikah untuk yang masih lajang, mengalokasikan dana kesehatan dan lain lain.
2. Siapkan dana darurat
Langkah kedua, membuat dana darurat, yaitu dana yang disiapkan untuk kita gunakan saat kondisi darurat keuangan diperlukan. Dana darurat umumnya digunakan saat kedukaan, sakit, kecelakaan, serta kondisi lainnya yang membutuhkan dana kadang cukup besar.
Dengan menggunakan dana darurat, maka kita terhindar dari mengambil dana yang telah kita alokasikan untuk pencapaian tujuan jangka panjang kita.
3. Perhitungan dana untuk mencapai tujuan
Selanjutnya, buatlah perhitungan berapa perkiraan dana yang dibutuhkan untuk bisa mencapai tujuan kita tersebut.
Seringkali, keinginan kita untuk mencapai tujuan keuangan terlalu besar, sehingga uang yang mampu untuk kita tabung tidak cukup untuk mencapai semua keinginan kita tersebut.
4. Pilih prioritas dan investasi
Maka, buatlah prioritas tujuan mana yang ingin kita capai terlebih dahulu, hitung berapa kebutuhan uang yang harus disisihkan setiap bulannya atau dari bonus kita, dan berinvestasilah.
Investasi akan membantu kita untuk mengejar lebih cepat pencapaian tujuan kita.
Baca Juga: Anak Belajar Online dengan Asyik, Download Materi Menarik dan Gratis di Sini
5. Sisihkan untuk jalan-jalan
Setelah kita merencanakan untuk menabung atau berinvestasi, tentunya jangan lupa menyisihkan uang untuk hobi jalan-jalan.
Nah, sesuaikanlah budget jalan-jalan, rencana menabung, dan kebutuhan bulanan kita.
Apabila semuanya sudah terencana dan berjalan dengan baik, semoga keuangan kita bisa terkelola dengan baik serta bisa berguna dan bermanfaat buat kehidupan kita. (*)
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya. Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR