Nurul menambahkan, baju muslim dari kedua jenis kain ini memerlukan perawatan sendiri agar warna tetap bagus, tidak cepat kusam, benang tidak ketarik, sehingga kain tidak rusak.
Jika memiliki mesin cuci dengan pengaturan "hand wash" atau seperti mencuci dengan tangan, maka kedua jenis kain ini bisa dicuci pada pengaturan tersebut.
“Khusus untuk hijab alangkah lebih baik, jika dimasukkan terlebih dahulu ke dalam kantung cuci. Sedangkan baju muslimah berbahan lembut sebaiknya dicuci tangan, tanpa menggosoknya terlalu keras, dan tidak pula mengeringkan kainnya dengan kasar, lalu diangin-anginkan tanpa langsung terkena sinar matahari. Jangan lupa, bagian luar kain harus diletakkan di dalam sebelum diangin-anginkan untuk menjaga warnanya,” jelasnya.
Baca Juga: Mau Hemat Tapi Tetap Stylish? Beli Barang Preloved Solusinya!
Sebagai penunjang perawatan baju muslimah secara khusus, Nurul menyarankan menggunakan sabun cuci yang lembut, dan ditambahkan pelembut dan pewangi untuk hijab dan pakaian.
“Inti perawatan baju muslimah adalah mengenali bahannya terlebih dahulu, karena masing-masing kain memiliki karakter berbeda. Minimal mengenali dulu apakah bahannya menyerap keringat atau tidak,” jelas Nurul.
Jika tidak mengenal jenis kain, bisa dilihat melalui label yang tertera pada kerudung.
Baca Juga: Danjyo Hiyoji Rilis Koleksi Terbaru untuk Ajak Anak Muda Mulai Berinvestasi
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR