NOVA.id - Sejak meledaknya wabah virus corona, perhatian semua orang tersita.
Namun kini masyarakat juga perlu waspada karena kasus demam berdarah (DBD) ternyata juga tinggi dan mengkhawatirkan.
Apalagi ditambah musim penghujan yang akan segera datang di Indonesia.
Melansir Tribunnews, jumlah kasus DBD per 15 Maret 2020 sebanyak 25.693 kasus.
Dari ribuan kasus ini, 164 orang telah meninggal dunia.
Bukan tidak mungkin angka ini akan semakin naik ke depannya.
Baca Juga: Lebih Mengerikan dari Virus Corona, DBD Telan 104 Korban Meninggal Dunia
Seperti yang telah diketahui, DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Nyamuk jenis ini banyak ditemukan saat musim hujan karena nyamuk akan menetaskan telurnya di air.
Perubahan iklim yang semakin tidak karuan ini juga memperburuk penularan.
Baca Juga: Tingkatkan Kewaspadaan, Enesis Group Gelar Sosialisasi Pencegahan DBD
Nyamuk Aedes aegypti biasanya akan menggigit pada pagi dan sore hari.
Namun, karena perubahan iklim, nyamuk ini bisa menggigit manusia dari malam hingga subuh.
Oleh karena itu kita sangat harus meningkatkan kebersihan dan kesehatan diri.
Baca Juga: Sering Rancu, Ayo Kenali Gejala DBD yang Semakin Marak di Musim Hujan
Selain melawan corona, kita juga bisa mengurangi risiko penyakit DBD.
Selama ini kampanye kebersihan lingkungan untuk mencegah DBD ini dikenal dengan 3M (menguras, mengubur, dan menutup).
Selain itu, penting untuk mengecek jentik-jentik nyamuk dalam tempat atau sumber air.
Baca Juga: Canggih! Kenalkan, Indonesia Kini Punya Alat Deteksi DBD sejak Dini
Kita bisa menggunakan predator seperti ikan atau obat kimia untuk memusnahkan jentik.(*)
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya. Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.
Source | : | Tribunnews |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR