NOVA.id - Tidak disangka, virus Corona ternyata masih ditemukan di saluran pembuangan warga.
Melansir nypost.com, virus Corona yang ditemukan di saluran pembuangan distrik Massachusetts, Amerika Serikat rupanya lebih tinggi daripada yang diharapkan.
Peneliti dari startup bioteknologi Biobot Analytics mengoleksi sampel dari air comberan wilayah metropolitan tanpa nama di akhir Maret kemarin.
Hasil penelitian tersebut dirilis di jurnal medis medRxiv, dan hasilnya membuat banyak pihak terkejut.
Meski penelitian tersebut belum mendapat review dari peneliti lain, salah seorang penulisnya Eric Alm menekankan kepada publik apa maksud dari penemuan ini.
Penemuan ini bukan berarti warga berisiko terserang virus dari partikel yang ada di air comberan.
Namun, jika hasil ini akurat, maka ada indikasi betapa besar dan luas penyebaran virus Corona.
Sehingga, masih bayak pasien belum terdiagnosa daripada yang sampai saat ini sudah tercatat.
"Bahkan walaupun partikel virus sudah tidak aktif atau tidak mampu menginfeksi manusia, mereka masih membawa materi genetik.
"Materi genetik tersebutlah yang kemudian dideteksi menggunakan pendekatan PCR (Polymeerase Chain Reaction).
"PCR mampu memperkuat sinyal genetis yang tunjukkan adanya genome dari masing-masing virus," ujar Alm.
Tim peneliti, bersama tim dari Institut Technologi Massachusetts (MIT), Harvard dan Rumah Sakit Brigham and Women's menganalisis sampel kemudian temukan partikel virus Corona sebanyak kurang lebih ada 2.300 orang terinfeksi dengan virus tersebut.
Namun di waktu yang bersamaan, hanya ada 446 kasus terkonfirmasi di wilayah tersebut.
"Menarik bahwa estimasi kami jauh lebih tinggi daripada jumlah kasus yang terkonfirmasi di wilayah ini," ujar Mariana Matus, CEO dan pendiri Biobot.
Peneliti kemudian membagikan penemuan mereka dengan pihak kesehatan lokal.
Mereka ditanggapi dengan baik dan diberi salut atas penemuan kasus tidak terdeteksi ini.
"Mereka bisa percaya jika angka kami benar dan bukan hanya kemungkinan semata," ujar Matus.
Tidak banyak yang tahu, rupanya di Hong Kong Virus Corona berkaitan erat dengan saluran pembuangan apartemen warga.
Baca Juga: Berhati Mulia, Bocah Berusia 6 Tahun Ini Sumbangkan Tabungannya untuk Beli APD Tenaga Medis
Saat wabah Sars merebak pada tahun 2003 silam, penduduk Hong Kong dengan cepat tertular hanya dari saluran pembuangan apartemen.
Sementara itu pada 11 Februari silam, terdapat dua residen hidup di lantai apartemen yang berbeda tetapi keduanya sama-sama mengidap Covid-19, dikutip dari South China Morning Post.
Pihak berwenang Hong Kong segera bertanya-tanya adakah kaitan virus yang bisa berpindah lewat pipa pembuangan lalu masuk ke masing-masing apartemen.
Pasalnya, banyak pipa pembuangan di toilet rupanya tergabung dengan pipa ventilasi, dan banyak pipa-pipa yang ditemukan dalam kondisi bocor.
Banyak juga warga yang mengubah posisi pipa di toilet agar menyediakan lebih banyak ruang di toilet, sehingga kemungkinan virus dan patogen lain masuk lebih mudah terjadi.
Sejarah mencatat, Sars merebak di Blok E apartemen Amoy Gardens di Ngau Tau Kok, Hong Kong.
300 penghuni apartemen tersebut dengan cepat terinfeksi penyakit tersebut.
Saat itu, ahli menyimpulkan jika virus Corona penyebab Sars telah menyebar ke luar gedung melalui pipa pembuangan dan juga pipa pengering berbentuk U yang terhubung dengan pengering lantai toilet.
Artikel ini telah tayang di intisari.grid.id dengan Memang Sudah Tidak Menular, Tetapi Temuan Virus Corona di Air Comberan Warga ini Dikhawatirkan Ilmuwan Sebagai Bukti Betapa Luasnya Penyebaran Virus Tanpa Terdeteksi
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya. Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Alsabrina |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR