NOVA.id – Sudah dua bulan Covid-19 masuk di Indonesia. Pemerintah pun sudah menerapkan berbagai kebijakan preventif untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
Salah satunya dengan mengimbau seluruh masyarakat agar beraktivitas dari rumah. Kegiatan belajar, bekerja, dan beribadah pun sebisa mungkin dilakukan dari rumah.
Beberapa kota besar lainnya bahkan telah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), terutama Jakarta sebagai episentrum Covid-19 di Indonesia.
Berdasarkan data Covid19.go.id, setidaknya tercatat lebih 6.000 kasus corona yang telah terkonfirmasi. Sebanyak 3.000 kasus di antaranya berasal dari Jakarta.
Baca Juga: Berlakukan WFH, Allianz Indonesia Jamin Tetap Beri Layanan Terbaik
Sayangnya, tidak semua kalangan mendapatkan privilese bekerja dari rumah atau work for home (WFH) saat PSBB diterapkan di Jakarta. Para pekerja informal atau pekerja harian harus menghadapi kenyataan berbeda.
Tiap hari, mereka dilanda kebimbangan, terus berdiam diri di rumah, tetapi tak memiliki pendapatan atau memutuskan pergi keluar dengan risiko tertular Covid-19. Tak ada pilihan yang lebih baik bagi mereka, terlebih pandemi ini turut menurunkan pendapatan mereka.
Kebimbangan ini pun dirasakan oleh Lingga Piliya, ibu rumah tangga, saat masa PSBB. Suami Lingga yang merupakan kurir di salah satu e-commerce terpaksa bekerja di lapangan demi menghidupi keluarga.
“Suami sekarang masih bekerja. Saya juga berdoa supaya selalu diberi kesehatan bagi keluarga,” tutur Lingga kepada Nova.id, Senin (20/04/2020).
Baca Juga: Digelar Massal, Ini yang Perlu Diketahui dari Rapid Test Virus Corona
Di tengah keresahannya, ia tetap memberikan perlindungan bagi sang suami dengan mengganti masker dan mencuci baju setiap hari. Lingga pun juga membekali dirinya dengan masker bila terpaksa harus keluar rumah, seperti ke pasar.
Sama seperti Lingga, Selvi Anggraeni juga turut waswas selama masa pandemi. Apalagi, Selvi sedang mengandung dan di tengah kehamilannya, ia harus menerima situasi yang serbasulit.
Lantaran pandemi Covid-19, penghasilan suami Selvi menurun, sedangkan biaya untuk kebutuhan sehari-hari terus membengkak.
“Corona sangat berpengaruh pada kehidupan. Karena pendapatan suami jadi semakin menurun, sementara pengeluaran semakin besar,” ujar Selvi.
Sebagai ibu rumah tangga, baik Lingga maupun Selvi, terpaksa mengencangkan ikat pinggang demi menghemat uang belanja. Mereka juga harus memberikan pengertian kepada anak agar tetap berada di rumah, meski bosan.
Selain itu, Selvi dan Lingga harus melawan rasa takut terpapar virus corona saat keluar rumah untuk berbelanja bahan makanan di pasar. Hal ini tentu bukan perkara mudah.
Beranikan diri mengikuti rapid test Covid-19
Di tengah ketakutan dan kegelisahan akan potensi tertular covid-19, para ibu rumah tangga seperti Lingga dan Selvi seringkali dihinggapi rasa penasaran akan kesehatan tubuhnya.
Mereka khawatir membawa virus SARS-CoV-2 dan menularkan ke anggota keluarga lainnya. Terlebih, saat ini terdapat kasus positif covid-19, meski tak merasakan gejala.
Baca Juga: Ibu, Tubuh Si Kecil Dapat Melawan Virus Asalkan…
Sementara itu, akses untuk melakukan pemeriksaan, seperti rapid test, masih tergolong mahal bagi mereka. Mereka pun merasa tak berdaya menghadapi pandemi covid-19.
Sebagai informasi, biaya rapid test covid-19 tidak murah. Menurut Kompas.com, untuk melaksanakan rapid test mandiri, setidaknya diperlukan biaya pembelian alat sebesar Rp 900.000 atau lebih. Tentu jumlah tersebut bukan uang yang sedikit, terutama dalam situasi seperti ini.
Beruntung, baik Lingga maupun Selvi berkesempatan melakukan rapid test covid-19 secara gratis pada Senin (20/04/2020) di CIBIS Park, Jakarta Selatan.
Tes deteksi dini covid-19 tersebut diselenggarakan atas kerja sama Allianz dan Halodoc.
Selvi bercerita, saat mendengar info adanya rapid test gratis tersebut, ia sempat ragu-ragu untuk ikut. Ia takut tes itu akan memengaruhi kondisi kandungannya.
Baca Juga: Lakukan 13 Tips Mudah Ini Agar Tubuh Tetap Sehat saat Puasa!
Ia sempat mengurungkan niat untuk ikut. Namun, ia memberanikan diri untuk datang ke IBIS Park setelah membaca informasi bahwa rapid test dilakukan oleh petugas medis dengan alat perlindungan diri lengkap.
“Akhirnya berani, karena kalau tes di rumah sakit atau tes sendiri pasti mahal. Kegiatan ini sangat bermanfaat” ujarnya.
Senada dengan Selvi, Lingga juga mengetahui kabar tes gratis melalui pesan instan di aplikasi WhatsApp. Meski takut dengan jarum suntik, ia tak ingin melewatkan kesempatan ini.
“Tes ini bermanfaat sekali. Hasilnya akan diinformasikan 1 x 24 jam setelah tes,” ungkap Lingga.
Baca Juga: Isolasi Diri di Rumah Bersama Pasangan Bisa Sebabkan Konflik, Hindari dengan Lakukan Cara Ini!
Keduanya mengapresiasi keberadaan rapid test gratis bagi masyarakat. Selain prosesnya mirip dengan uji golongan darah, petugas di lapangan tetap menerapkan physical distancing sehingga peserta tak perlu keluar dari kendaraan.
Hal tersebut membuat kondisi saat tes berjalan tertib dan nyaman. Selain itu, potensi terpapar Covid-19 pun bisa diminimalisasi.
Membantu masyarakat untuk #PunyaPower melawan Covid-19
Dewan Pembina Yayasan Allianz Peduli Joos Louwerier mengatakan, kegiatan rapid test tersebut merupakan bagian dari dukungan Allianz terhadap upaya pemerintah dalam menekan laju penyebaran Covid-19 di Indonesia.
“Allianz selalu berkomitmen untuk dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dengan memberikan dukungan yang konsisten dan bermakna, khususnya di situasi yang menantang ini,” tutup Joos.
Baca Juga: 4 Tips untuk Atasi Pegal dan Sakit Punggung Saat Kerja dari Rumah
Layanan drive thru rapid test gratis ini diberikan untuk warga DKI Jakarta yang bermukim di daerah zona merah, khususnya di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat dan Cilandak, Jakarta Selatan pada 20-25 April 2020.
Selain turut andil dalam mengambil langkah nyata dalam penanganan COVID-19, Allianz juga tetap memperhatikan nasabahnya.
Salah satunya dengan memberi beragam kemudahan dalam klaim asuransi kesehatan Allianz, terkait dengan Covid-19. Misalnya saja seperti tidak ada masa tunggu.
Selain itu Allianz memberikan manfaat tambahan 50 persen dari uang pertanggungan buat nasabah hingga Rp 250 juta.
Baca Juga: Tak Hanya Bikin Rileks, Pijat Laktasi Ternyata Punya Banyak Manfaat
Selain itu layanan digital Allianz seperti klaim asuransi dari rumah dan bagi-bagi voucher untuk beli obat gratis ongkir juga disosialisasikan demi mendukung imbauan pemerintah untuk #Dirumahaja. Informasi lebih lengkap dapat diperoleh di www.allianz.co.id/melawancovid19.
Penulis | : | Content Marketing |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR