“Selesai salat Idul Fitri, seluruh anggota keluarga berkumpul dan saling bermaafan. Orangtua bisa menjelaskan kepada anak yang lebih besar bahwa setelah berpuasa sebulan penuh dan kembali ke fitrah, kita perlu saling memaafkan dengan sesama agar ibadah puasa kita semakin sempurna,” jelas Nurul.
Sementara itu, bila anak masih cukup kecil, kita bisa mengatakan hal sederhana yang lebih menyentuh kehidupan kesehariannya.
Bagaimana caranya?
Baca Juga: Demi Kesehatan Anak, Perhatikan Hal Ini Saat Ajarkan Anak Berpuasa!
Misalnya, “Siapa tahu Adek pernah nakal sama Kakak, atau Kakak suka iseng sama Adek. Jadi, seperti halnya kertas, sekarang kertas kita sudah putih lagi karena bermaaf-maafan. Besok kertasnya harus diisi dengan coretancoretan yang bagus, ya, seperti Kakak suka menolong Adek atau Adek membantu Ibu,” Nurul mencontohkan.
Nah, saat mengajarkan anak soal makna saling memaafkan, kita juga bisa sembari menjelaskan beberapa tradisi yang menyertainya.
Mulai dari tradisi bersilaturahmi dan bermaaf-maafan dengan orangtua, kakek-nenek, saudara yang dituakan sampai mengunjungi tetangga di sekitar rumah.
Baca Juga: Ramadan, Jadi Momen Pas untuk Ajarkan si Kecil Berani Memimpin
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR