Studi kasus lain telah menggambarkan ensefalitis Covid-19 yang parah (peradangan dan pembengkakan otak) dan stroke pada orang muda yang sehat dengan gejala Covid-19 yang ringan.
Sementara itu, China dan Perancis juga telah menyelidiki prevalensi gangguan neurologis pada pasien Covid-19.
Penelitian ini menunjukkan, sebanyak 36 persen pasien memiliki gejala neurologis.
Banyak dari gejala ini ringan dan termasuk hal-hal seperti sakit kepala atau pusing yang dapat disebabkan oleh respons imun yang kuat.
Baca Juga: Agar Tidak Memicu Sakit Lambung, Ini Waktu yang Baik untuk Meminum Kopi saat Puasa di Bulan Ramadan
Gejala lain yang lebih spesifik dan parah juga terlihat dan termasuk hilangnya bau atau rasa, kelemahan otot, stroke, kejang, dan halusinasi.
Gejala-gejala ini terlihat lebih sering pada kasus virus corona yang parah, dengan perkiraan mulai dari 46 persen hingga 84 persen dari kasus yang parah menunjukkan gejala neurologis.
Replikasi virus Perubahan dalam kesadaran, seperti disorientasi, kurang perhatian dan gangguan pergerakan, juga terlihat pada kasus yang parah dan ditemukan bertahan setelah pemulihan.
Baca Juga: Hobi Makan Manis saat Buka Puasa? Ini 3 Tips Atasi Berat Badan agar Tetap Terjaga
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR