NOVA.id - Rambut sehat menjadi idaman bagi hampir semua perempuan.
Oleh karenanya banyak yang rela menghabiskan waktu dan uang untuk merawat mahkota ini.
Namun ternyata ada 4 kesalahan yang tidak kita sadari usai keramas yang bisa merusak rambut, lo.
Keramas sendiri tidak disarankan setiap hari karena bisa berdampak buruk pada rambut.
Baiknya, kita mencuci rambut setiap 2 hari sekali.
Rambut juga membutuhkan vitamin dari produk perawatan rambut.
Baca Juga: Jangan Dilupakan, Ini 5 Cara Menjaga Kesehatan Kulit dan Rambut Selama Puasa Ramadhan
Mengutip GridHype, kebiasaan ini baiknya dihindari agar tak merusak rambut ya, Sahabat NOVA.
1. Menggosok rambut dengan handuk
Gesekan antara rambut dan handuk yang kasar bisa merusak kutikula rambut karena rambut yang masih basah memiliki tektur kutikula yang sangat rentan.
Ada baiknya kita mengeringkan dengan menekan-nekan secara perlahan dan membiarkannya kering secara alami.
2. Mengeringkan rambut tanpa perlindungan apa pun
Mengeringkan rambut dengan hair dryer dianggap lebih efektif karena irit waktu.
Apalagi jika kita sedang terburu-buru dan dikejar waktu.
Padahal, haird dryer dapat merusak dan membuat rambut sangat kering.
Namun, hal ini dapat diatasi dengan menggunakan produk pelindung panas sebelum rambut terkena hair dryer.
Produk ini bisa berupa spray atau gel yang berguna untuk melindungi kutikula rambut dari dehidrasi sehingga rambut kita tetap dalam keadaan yang sehat.
Selain itu, jangan menyetel suhu hair dryer terlalu panas, ya.
3. Menyisir rambut dari atas ke bawah
Sahabat NOVA, lebih baik mulai menyisir dari bagian bawah terutama bagian kusut, ya.
Apabila dari atas maka kemungkinan kita untuk memaksakan sisir akan menyebabkan rambut rontok.
Baca Juga: Sering Keramas? Ternyata Ada Dampak Buruk dari Mencuci Rambut Setiap Hari
4. Mengikat rambut terlalu kencang
Ikatan rambut yang terlalu kencang dapat berdampak buruk pada kulit kepala.
Selain itu, hindari mengikat rambut saat masih basah, ya.(*)
Source | : | GridHype.ID |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR