Kasus-kasus baru di daerah timur laut China tampaknya memakan waktu lebih lama dari satu hingga dua minggu untuk menunjukkan gejala setelah terinfeksi.
Hal tersebut akan mempersulit pihak berwenang untuk menemukan kasus infeksi sebelum benar-benar menyebar.
"Periode yang lebih lama, yaitu ketika pasien yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala telah menciptakan klaster infeksi baru," kata Dr Qiu.
Sekitar 46 kasus telah dilaporkan selama dua minggu terakhir di tiga kota, yaitu Shulan, Jilin dan Shengyang yang memicu tindakan penguncian baru di wilayah itu.
Namun, para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami apakah virus ini berubah secara signifikan.
Perbedaan itu dimungkinkan juga karena para dokter dapat mengamati pasien secara lebih menyeluruh dari tahap lebih awal dibandingkan di Wuhan.
Baca Juga: Pasien Ini Miliki Gejala Langka Virus Corona yang Buat Dokter dan Tim Medis Kewalahan! Apa Tandanya?
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR