Begitu modern dan urban, sekaligus kental dengan budaya.
Ukuran dan bahan yang mudah dilipat memudahkan sajadah untuk bisa dibawa sehari-hari.
“Bisa bekerja sama dengan Didiet Maulana adalah kesempatan yang unik. Didiet telah memiliki pencapaiannya sendiri sebagai seorang desainer. Kolaborasi ini adalah bukti bahwa kita semua terhubung sebagai masyarakat global. Didiet bekerjasama dengan perusahaan yang berbasis di Singapura dan membawa desainnya untuk para konsumen di Malaysia, Singapura, Dubai dan Eropa”komentar Heikal dan Nadja- pendiri Lasouk.
IKAT Indonesia by Didiet Maulana, sangat menyambut kolaborasi antar negara ini.
Dengan kolaborasi ini, motif ikat akan semakin dikenal oleh pasar yang lebih luas. Motif tenun ikat yang dipilih dianggap mampu menyuarakan kekayaan budaya Indonesia yang begitu beragam dan penuh kearifan lokal.
Baca Juga: Komunitas Cinta Berkain Indonesia Ajak Masyarakat Mulai Cintai Kain Wastra
Melalui deretan sajadah ini, motif tradisional muncul menjadi produk urban yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dan diharapkan bisa diterima pasar lokal maupun luar negeri.
Rencananya koleksi ini juga akan dipasarkan di negara lain tempat Lasouk menjual produknya yaitu Singapura, Malaysia dan UAE.
Kolaborasi IKAT Indonesia by Didiet Maulana X Lasouk ini adalah salah satu contoh cara mempromosikan kekayaan budaya Indonesia melalui kolaborasi.
Baca Juga: Komunitas Cinta Berkain Indonesia Ajak Masyarakat Mulai Cintai Kain Wastra
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR