NOVA.id - PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), sudah mulai dibuka secara daring pada 11 Juni lalu.
Namun, PPDB rupanya memberikan konflik tersendiri buat orangtua.
Mulai dari orangtua yang mengaku gaptek sehingga sulit untuk mendaftarkan anak.
Sampai orangtua kesal, karena usia anak menjadi patokan untuk anak bisa masuk sekolah.
Lantas, apa yang harus dilakukan?
1. Rutin Cek
Karena usia murid jadi penentu utama, maka kita wajib memeriksa ranking anak secara berkala. Jika ranking anak tergeser oleh usia lebih tua, lebih baik cari sekolah swasta.
2. PPDB Susulan
Jika anak kita tidak mendapatkan sekolah saat PPDB pertama, kita bisa melakukan PPDB susulan pada 25-30 Juni, untuk mengisi kekosongan bangku pada pendaftaran sebelumnya.
3. Jangan Lupa Daftar Ulang
Kendala yang sering luput dari orangtua adalah lupa untuk daftar ulang anak yang sudah lulus rangking. Kalau kita tak mendaftar ulang di laman PPDB, maka bangku bisa diberikan pada orang lain.
4. Cetak Ulang
Banyak orang lupa untuk mencetak token pendaftaran. Namun, kita bisa mencetak kembali dengan mengunjungi laman PPDB yang kita daftar.
Di sebelah kiri menu, ada “Cetak Ajuan Akun” berwarna biru untuk mencetak kembali token.
5. Terapkan Protokol
Jika kita punya kesulitan saat pendaftaran, kita bisa datang ke sekolah untuk dibimbing pendaftaran PPDB.
Namun, kita tetap harus pakai masker dan tetap jaga jarak selama di sekolah.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR