"Dari landing terakhir sampai take off terus crash itu hanya itungan detik," kata Andi.
"Posisi itu hanya hitungan detik, jadi saya di dalemnya itu seperti antara hidup dan mati," sambungnya.
Saat helikopter itu jatuh, dia masih berada di dalam helikopter dan tak bisa melihat apa pun. Di sekitarnya hanya terlihat asap yang pekat dan gelap.
"Gelapnya bukan gelap malam, hanya asap. Tidak lihat apa-apa. Saya keluar dari pintu belakang. saya orang terakhir yang keluar dari pesawat. Setelah saya keluar, pesawat itu meledak," kata Andi.
Usai keluar dari helikopter tersebut, Andi merasa ada sebuah penyesalan yang didapatkannya.
Ia tak bisa menyelamatkan sang kapten yang saat itu di dalam pesawat.
"jadi ya rasanya kalau dibilang menyesal ya saya sangat menyesal karena saya tidak bisa menyelamatkan kapten saya yang ada di dalam pesawat," kata Andi.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Artikel ini telah tayang di GridStar dengan judul Selamat dari Kecelakaan Helikopter Mi-17 Penerbad, Salah Satu Kru Ungkap Situasi Mencekam Saat Peristiwa: Seperti Hidup dan Mati
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR