NOVA.id - Donald Trump baru saja dipermalukan di kampanye pemilihan umum perdananya, Sabtu (20/06).
Setelah tim kampanye Trump menyombongkan tiket online yang ludes, ternyata ia justru kena prank dari pengguna TikTok dan penggemar K-pop.
Tak kenal kapok, Presiden Amerika Serikat itu kembali berulah dengan membuat nama baru untuk virus corona.
Trump dijadwalkan melakukan kampanye di BOK Center, Tusla, Oklahoma, AS pada Sabtu lalu.
Mengutip Kompas.com, sebelum acara dimulai, Brad Parscale selaku manajer kampanye Trump mengatakan, ada lebih dari 1 juta orang yang mendaftar.
Namun, nyatanya hanya 6.200 orang yang datang. Padahal, arena itu berkapasitas 19.000 tempat duduk.
Baca Juga: Kembali Bekerja di Fase New Normal, Persiapkan Beberapa Hal Berikut Ini
Para pengguna TikTok dan penggemar K-pop kemudian membocorkan bahwa mereka mendaftar tiket gratis kampanye Trump namun tidak datang di hari H.
Tak cukup jadi perbincangan karena tiket kampanye, Trump membuat publik geger lantaran nama baru virus corona yang diciptakannya.
Menurutnya, Covid-19 adalah penyakit yang punya banyak nama dan sejarah.
Donald Trump sebelumnya menyebut virus corona sebagai 'Wuhan Flu'.
Kini, ia melahirkan nama baru untuk virus yang telah membunuh 450 ribu orang di dunia itu.
"Aku bisa menamainya 'Kung Flu'," ujar Donald Trump seperti dikutip Kompas.com dari The Independent.
Sontak saja, hal ini mendapat respons dari pemerintah China.
Pasalnya, 'Kung Flu' adalah bentuk sindiran Trump untuk China yang lekat dengan seni beladiri Kung Fu.
Mereka mengecam ucapan Trump dan menegaskan bahwa WHO telah melarang menghubungkan virus corona dengan negara atau wilayah tertentu.
Kebijakan WHO tersebut disebut-sebut untuk menghindari rasisme yang mungkin terjadi.
Baca Juga: Tuai Kontroversi, Istri Donald Trump Kenakan Helm Penjajahan di Afrika, Bagaimana Tanggapannya?
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR