Figur baru ini mencerminkan memburuknya situasi di banyak wilayah selama beberapa minggu belakangan, terutama di perekonomian berkembang.
Secara regional, hilangnya jam kerja untuk kuartal kedua adalah Amerika (18,3 persen), Eropa dan Asia Tengah (13,9 persen), Asia dan Pasifik (13,5 persen), Negara-negara Arab (13,2 persen), dan Afrika (12,1 persen).
Mayoritas terbesar adalah pekerja di dunia (93 persen) yang tinggal di negara-negara dengan adanya penutupan tempat kerja, dengan Amerika mengalami pembatasan terbesar.
Monitor terbaru ini memaparkan tiga skenario untuk pemulihan pada pertengahan kedua tahun 2020 yaitu berdasarkan data, pesimistis, dan optimistis.
Ini menekankan pada hasil jangka panjang yang tergantung pada perkiraan masa depan pandemi dan pilihan kebijakan pemerintah.
Model pendataan yang mengasumsikan membaiknya kegiatan ekonomi sejalan dengan ramalan, pembebasan tempat kerja dari pembatasan dan pemulihan dalam konsumsi serta investasi, memproyeksikan penurunan jam kerja sebesar 4,9 persen (setara dengan 140 juta pekerjaan penuh waktu) dibandingkan dengan kuartal keempat tahun 2019.
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR