NOVA.id - Siapa sangka orang Jerman menyukai gado-gado?
Kisah unik ini terjadi di sebuah restoran makanan Indonesia di Köln, Jerman.
Restoran ini juga berhasil 'menyulap' sayuran yang tak laku di supermarket untuk diolah menjadi hidangan lezat.
Baca Juga: Deretan Masakan Berkuah yang Lezat Disantap Saat Lembur di Rumah
"Di Jerman terkadang, buah atau sayuran di supermarket-supermarket ini harus memenuhi standar, misalkan sebuah tomat harus besarnya minimal 10 sentimeter.
Dan kalau misalkan kurang dari standar itu maka mereka dibuang.
Sayang jika terbuang, jadi bahan makanan itu tetap kami olah untuk menu di restoran kami," ujar Cassie, seorang WNI yang tinggal di Jerman.
Cassie memulai bisnis restoran Indonesia ini pada Maret 2020 lalu.
Sayang, karena pandemi Covid-19, ia terpaksa menutup sementara restorannya.
Namun kini, restoran Indonesia miliknya sudah bisa beroperasi kembali.
Baca Juga: Bisa Buat Sendiri Lasagna ala Restoran Italia di Rumah, Simak Langkah-langkahnya!
Cassie juga mengganti menu di restorannya setiap minggu.
"Karena kami orang Indonesia, kita buat masakannya yang lebih Indonesia dan dicampur dengan masakan negara-negara Asia lainnya. Contohnya minggu ini, kami ada menu gado-gado, soto, dan kwetiau goreng. Sisanya dicampur masakan China atau Thailand, misalnya tahu dicampur dengan sayuran," terangnya seperti dilansir dari Kompas.com.
Ternyata strategi tersebut disukai oleh seorang warga Jerman bernama Vera Weber.
Vera adalah penduduk di wilayah Köln yang juga pengunjung tetap restoran Cassie.
Ia mengaku tidak bosan makan sepekan sekali di restoran Cassie, apalagi dengan gaya hidupnya yang vegetarian.
"Menu mereka tiap pekan ganti-ganti. Jadi tidak bosan. Tapi yang jelas, saya selalu menanti gado-gado, saya suka," akunya.
Selain bahan makanannya, Cassie juga memanfaatkan barang bekas untuk dekorasi restorannya.
Konsep ini dikenal sebagai upcycling yang berarti proses transformasi barang yang sudah tidak terpakai menjadi sesuatu yang lebih berguna dan seringkali bersifat lebih bagus daripada awalnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR