Puncaknya ketika sebuah stasiun televisi terestrial menayangkan serial yang hits dan baru saja selesai tayang di negara asalnya, yaitu The World of the Married.
Serial yang mengangkat kisah yang tak pernah hilang peminat—yaitu perselingkuhan.
“Aku nonton drakor buat usir bosan dan jadi hiburan, sih. Tadinya enggak gitu suka nonton, ini karena di rumah aja. Nonton drakor lumayan ngisi energi dan emosi baik aku. Soalnya, di rumah aja kadang emosi isinya yang negatif doang, entah capek, stres, jenuh, ingin dunia luar. Aku cukup excited nungguin episode atau adegan lanjutannya, ikut mesem-mesem di adegan tertentu, terus sedih juga kalau adegannya berhubungan sama keluarga. Kadang aku malah sampai begadang nontonnya, ha-ha-ha,” cerita Bunga (26), seorang pegawai swasta di Jakarta.
Tapi kenapa, sih, para penggemar ini sampai segitu “gila”-nya dengan drakor?
“Sekarang, market itu expand. Tumbuh dan berkembang dengan adanya PSBB. Dan paling penting juga kenapa ini terjadi adalah akses dari serial ini. Dulu, kan,susah. Sekarang akses selalu tersedia. Lalu, mendapat kemasan drama Korea yang juga jauh lebih bagus dari awal kemunculannya dulu. Jadi makin populer dan diminati,” ujar Shanty Harmayn, Producer dan CEO Base Entertainment.
Kembali naik daunnya drakor selama pandemi di Indonesia juga diwarnai ramainya tagar #haluchallenge di media sosial.
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR