Ni Made juga menjelaskan bahwa dalam program PEDIA juga terdapat kegiatan SMILEY (Smart Mobile Library) dan kegiatan edukatif berbasis sains yang bertujuan untuk meningkatkan minat membaca dan berinovasi pada anak-anak sejak dini, sehingga kualitas pendidikan anak dan remaja dapat meningkat melalui program ini.
Kompetisi ini juga diluncurkan bersama dengan online workshop yang menghadirkan psikolog Astrid Wen dan stand-up comedian Mo Sidik, serta dihadiri secara virtual oleh para siswasiswi dari beberapa SMP serta SMA/SMK di Jabodetabek.
Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2018, terapi asertif menggunakan stand-up comedy untuk lawan aksi bullying ini mendapatkan respon yang positif dari para siswa, orangtua, hingga guru.
Baca Juga: Ahli Ungkap Anak Bisa Terkena Alergi Susu Sapi, Seperti Apa Gejalanya?
“Stand-up comedy digunakan sebagai act media yang cocok khususnya untuk remaja usia SMP dan SMA/SMK. Stand-up comedy, membuat siswa-siswi tidak merasa dinasehati selain itu komedi juga menjadi sebuah katarsis dan cara melepaskan perasaan, baik untuk korban dan pelaku bullying,” kata Zulkifli Tegar, Direktur EDU Foundation.
Metode asertif sendiri dipilih EDU Foundation karena dapat meningkatkan kemampuan mengekspresikan diri melalui perasaan, perilaku, harapan dan opini dalam perilaku sosial yang tepat.
“Komedi yang diciptakan dalam lingkungan yang aman, untuk tujuan edukasi dan bersenangsenang secara positif akan baik sekali manfaatnya untuk meningkatkan semangat antibullying dan solidaritas. We’re in this together, perlu care satu sama lain, bukan bully satu sama lain,” kata Astrid Wen, Psikolog PION Clinician serta Praktisi Theraplay.
Baca Juga: Penerimaan Peserta Didik Baru Online Sudah Mulai Dibuka, Begini Caranya Biar Lancar Daftar
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR