NOVA.id - Sudah lebih dari setengah tahun virus corona mewabah di dunia.
Banyak cara yang telah diupayakan oleh pemerintah setiap negara juga para ahli demi memusnahkan virus ini dari muka bumi.
Akan tetapi, hasilnya justru belum semaksimal yang diharapkan.
Di Indonesia sendiri, meski telah memasuki era new normal, namun jumlah kasus positif corona justru semakin melonjak.
Melansir Tribun-Medan.com, Minggu (12/07) tercatat penambahan 1.681 kasus baru.
Sehingga jumlah total pasien positif Covid-19 menjadi 75.699 orang.
3.606 orang di antaranya telah meninggal dunia dan 35.638 orang dinyatakan sembuh.
Bukan hanya masyarakat biasa, jumlah pasien meninggal ini juga datang dari para garda terdepan yaitu dokter dan tenaga kesehatan.
Semakin hari semakin banyak jatuh korban dari kalangan dokter.
Baca Juga: Lawan Covid-19 IDI dan Aice Group Serukan Asupan S-T-M dan Olahraga
Melihat hal itu, dokter Reisa Broto Asmoro, juru bicara tim komunikasi publik Gugus Tugas Covid-19 menunjukkan rasa dukanya.
Seperti diketahui, dokter ini baru satu bulan didapuk menjadi tim juru bicara (jubir) penanganan Covid-19.
Lewat unggahan di Instagramnya, dr. Reisa turut mengucapkan belangsungkawa pada rekan-rekan sejawatnya yang gugur saat menjalankan tugasnya melawan Covid-19.
Baca Juga: Jalani Proses Taaruf 2 Bulan, Dinda Hauw Mantap Dinikahi Rey Mbayang di Tengah Pandemi Covid-19
Sedikitnya 8 dokter yang baru saja meninggal karena virus corona.
Ia pun mengungkapkan kesedihannya dan mengatakan sudah terlalu banyak korban.
"Terlalu banyak (emoji)," tulisnya di Instagram story, Minggu (12/07).
Sebagai bentuk duka, Puteri Indonesia Lingkungan 2010 ini juga membagikan gambar hitam di Instagramnya.
Seolah meluapkan kemarahannya, ia pun mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya.
Mempertanyakan hingga kapan korban akan terus berjatuhan.
Baca Juga: Masuki Era New Normal, Ini Tantangan yang akan Dihadapi Orang Tua terhadap Anak, Berikut Solusinya!
Ungkapannya ini pun seolah menunjukkan sindiran pada orang-orang yang tak peduli dan masih berlaku seenaknya tanpa mentaati aturan dan protokol kesehatan.
"Terlalu banyak.
Sudah terlalu banyak
Tenaga medis yang gugur
Teman
Sahabat
Sejawat
Senior
Guru
Inspirator
Pejuang
Edukator
Relawan
Kalau begini, masih mau bertanya siapa yg diuntungkan? Siapa yg dirugikan? Siapa yg korban? Siapa?" ungkap dr. Reisa Broto Asmoro.
Ibu dua anak ini pun menegaskan kembali bahwa semua manusia sama, dan kini kita sedang menghadapi musuh yang sama.
"Kita semua sama. Kalau kita semua manusia. Saat ini kita semua musuhnya satu," tambahnya.
Seperti diketahui, kini banyak masyarakat yang mulai seenaknya dan kembali berkerumun serta berkumpul keluar rumah.
Ia pun kembali menegaskan soal kapan pandemi ini bisa berakhir jika tak ada yang peduli.
"Kalau belum mengerti juga, masih mau bertanya kapan ini akan berakhir? Sampai kita semua bersatu menghadapi musuh yg sama," pungkasnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Grid.ID,Tribun-Medan.com |
Penulis | : | Nadia Fairuz Ikbar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR