NOVA.id - Aktris cantik Feby Febiola kini tengah menjalani proses pengobatan untuk penyakit kista ovarium yang diidapnya.
Kabar ini diketahui dari unggahan Instagram Feby sejak bulan Mei lalu.
Untuk pertama kalinya, Feby menjalani operasi yang kemudian diikuti proses kemoterapi.
Kemudian belum lama ini ia memamerkan potongan rambut baru yang hampir botak.
Hal ini ia lakukan karena rambutnya yang semakin rontok akibat kemo.
Selain itu, Feby juga mengaku ia sejak lama menginginkan model rambut seperti itu karena menurutnya perempuan dengan model rambut botak sangat keren.
Namun muncul pertanyaan, mengapa kemoterapi berefek rambut rontok?
Melansir Tribun Kesehatan, rambut bisa rontok parah karena kemoterapi menargetkan semua sel yang dapat membelah dengan sangat cepat.
Folikel rambut adalah struktur dalam kulit yang berfungsi menumbuhkan rambut yang laju pertumbuhannya tercepat dalam tubuh.
Di luar prosedur kemo, folikel rambut akan membelah setiap 23 – 72 jam.
Akan tetapi, selagi kemo bekerja untuk menghancurkan sel kanker, prosedur ini juga akan menghancurkan sel-sel rambut.
Jenis kemo lainnya mungkin dapat menyebabkan kebotakan, termasuk pada bulu mata, alis, ketiak, tangan dan kaki, bahkan rambut pubis.
Baca Juga: Dulu Jadi Artis Incaran Hotman Paris, Ibu Tiri Petra Sihombing Kini Pamer Foto Gendong Cucu
Tingkat keparahan kerontokan rambut tergantung dari obat dan terapi pendukung yang digunakan, dan seberapa lama terapi harus dijalankan.
Kebotakan hanya terjadi di kasus-kasus langka yang melibatkan pemberian obat tertentu dalam dosis yang sangat tinggi.
Oleh karena itu, pasien yang sedang menjalani kemoterapi juga harus berkonsultasi dengan dokter soal efek kemo ini.
Yang terpenting, kerontokan rambut karena kemo ini hanya bersifat sementara.
Jika periode kemoterapi sudah selesai, pasien bisa menumbuhkan kembali rambutnya.
Baca Juga: Bagikan Foto Jadul, Penampilan Feby Febiola Sukses Curi Perhatian Warganet!
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Source | : | Tribun Kesehatan |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR