NOVA.id - Pemberian madu dalam MPASI yang dilakukan Shandy Aulia untuk putri kecilnya, Claire Herbowo menuai banyak pro-kontra di dunia maya.
Tak sedikit hujatan dilayangkan pada Shandy atas aksi yang ia unggah di YouTube pribadinya itu.
Sebab menurut WHO madu baiknya memang dikonsumsi oleh balita di atas 1 tahun.
Baca Juga: Jadi Korban Mommy Shaming, Shandy Aulia Balas Hujatan Netizen dengan Bukti Ini
Sedangkan saat diberi madu, Claire masih belum genap berusia 5 bulan.
Ternyata, pemberian madu pada MPASI yang dilakukan Shandy semata-mata dilakukan bukan tanpa pertimbangan.
Justru sebelum diberikan pada Claire, perempuan berusia 33 tahun ini telah berkonsultasi dengan dokter pribadinya, terkait masalah tersebut.
Melihat kondisi Claire yang prima akhirnya ia memberikan madu pada putrinya.
Awalnya, Shandy menuturkan bahwa dirinya hanya ingin berbagi pola asuh yang diterapkannya saja, bukan dibagikan untuk diikuti.
“Memang pada akhirnya saya harus mengklarifikasi karena di sini channel YouTube aku bukan untuk mengajak Ibu-ibu ayo berikan anaknya madu," tutu Shandy dalam program Rumpi, Senin (03/08).
"Ini merupakan pilihan mutlak aku sebagai ibu, apa yang terbaik buat anaknya, bukan anak orang lain,” sambungnya.
Perlu diketahui, madu memang memiliki segudang manfaat untuk tumbuh kembang anak.
Namun WHO maupun IDAI menyarankan madu boleh dikonsumsi jika anak berusia satu tahun ke atas.
Hasil penelitian California Department of Public Health menunjukkan 9 sampel madu mengandung bakteri Clostridium Botulinum yang belum bisa ditoleransi bayi di bawah satu tahun.
“Untuk amannya, I just make sure everything, bahwa jangan digunakan deh (madu di MPASI)."
"Ikuti semua apa yang WHO sarankan, jangan apa yang Shandy Aulia sarankan. Itu yang perlu digarisbawahi,” tandasnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR