Bangunan itu adalah salah satu dari banyak contoh "rumah paku" di China atau "dingzihu" dalam bahasa Mandarin, di mana pemilik rumah menolak kompensasi dari developer atas pembongkarannya.
Video yang dirilis media lokal menunjukkan rumah itu diapit dua jalur jalan layang Haizhuyong Bridge, yang baru dibuka di kota metropolitan Guangzhou, Provinsi Guangdong.
Rumah satu lantai itu seluas 40 meter persegi dan terletak tepat di tengah jalan layang yang terdiri dari empat lajur, demikian laporan stasiun TV Guangdong.
Baca Juga: Ilmuwan China Nekat Bongkar Jasad Pasien Covid-19, Ditemukan Bagian Tubuh Ini Rusak Parah!
Pemilik rumah yang dikenal dengan nama belakang Liang mengatakan, dia tidak mau pindah karena rumah pengganti yang ditawarkan pemerintah lokasinya tidak ideal.
Dia menambahkan, dirinya santai saja dengan konsekuensi yang dihadapinya kini dan tidak memikirkan dengan anggapan orang lain.
"Anda pikir lingkungan ini buruk, tetapi saya merasa tenang, membebaskan, menyenangkan, dan nyaman," katanya dikutip dari Daily Mail.
Penulis | : | Yunus |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR