NOVA.id - Kabar baik datang dari pengamatan ekonomi Indonesia.
Setelah berbagai kabar dan ketakutan soal resesi, warga Indonesia kini bisa bernapas sedikit lega.
Pasalnya, nilai tukar rupiah (kurs rupiah) diperkirakan akan menguat usai peringatan HUT RI ke-75 yang jatuh pada Senin, (17/08).
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terus tertekan pada perdagangan sepekan lalu. Pada Jumat (14/8), kurs rupiah spot ditutup pada level Rp 14.795 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kurs rupiah spot melemah 1% dalam sepekan. Pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah terdepresiasi sebanyak 1,13% dalam sepekan menjadi Rp 14.917 per dolar AS.
Ekonom dan analis memperkirakan kurs rupiah akan menguat pada perdagangan sepekan ke depan.
Baca Juga: Terburuk Sejak 1999, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Negatif 5,32 Persen
Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri memprediksi, kurs rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.630 per dolar AS hingga Rp 14.798 per dolar AS.
"Pekan depan akan ada sentimen trade data dan RDG BI yang akan mempengaruhi market, diharapkan juga rupiah dapat menguat terbatas karena sentimen tersebut," kata Reni.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual tidak melihat sentimen eksternal khusus yang jadi perhatian pasar.
Bahkan, data AS yang cenderung lebih baik dari perkiraan pasar membuat pergerakan dolar AS positif.
"Untuk pekan depan kemungkinan rebound di rentang pergerakan di kisaran Rp 14.700 per dolar AS, hingga Rp 15.000 per dolar AS," kata David.
Kasus positif corona yang masih tinggi di Indonesia menjadi salah satu pemberat nilai tukar rupiah dalam sepekan terakhir.
Baca Juga: Indonesia Berpotensi Resesi Ekonomi, Ini Strategi Bagi-Bagi Duit yang akan Dilakukan Pemerintah
Selain itu, kebutuhan rupiah untuk pembayaran dividen ke luar negeri serta pembayaran impor yang mulai meningkat menyebabkan dolar AS diburu.
Hal inilah yang turut mengangkat kurs dolar AS terhadap rupiah pekan lalu.
Reni mengatakan, dalam sepekan lalu terakhir pergerakan rupiah berfluktuasi antara Rp 14.540 per dolar AS-Rp 14.800 per dolar AS.
"Dollar AS sebagai safe haven currency kembali menguat terhadap major currencies didukung sedikit membaiknya indikator ekonomi AS," kata Reny kepada Kontan.co.id, Jumat (14/8).
AS merilis data penurunan tingkat pengangguran lebih baik dari perkiraan pasar.
Di samping itu, dalam sepekan terakhir respons positif stimulus fiskal AS untuk penanggulangan COVID-19 juga ikut mendorong penguatan mata uang Paman Sam.
Baca Juga: Denada Pasang Iklan Jual Rumah karena Kesulitan Ekonomi, Warganet Justru Usul Tawarkan ke Baim Wong
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.ID dengan judul Kurs rupiah berpotensi menguat setelah perayaan kemerdekaan
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR