NOVA.id - Ternyata ada pasar lain yang kini mulai dilirik banyak pelaku industri di tanah air. Ya, peluang bisnis kelas menengah muslim atau moslem middle class memang menjadi istilah baru yang mungkin baru kita dengar.
Menariknya, busana hijab bukan satu-satunya fokus utama dalam mendulang rupiah, seperti kecenderungan tren yang terjadi tiga tahun belakangan.
Demikian dikemukakan oleh Diajeng Lestari, CEO HijUp, saat bincang-bincang santai bersama NOVA.id beberapa waktu silam.
Baca Juga: Mau Merdeka Finansial? Lakukan 7 Kebiasaan Pintar Atur Uang Ini
"Sekarang tidak hanya fashion saja kok. Peluang pasar bisnis kelas menengah muslim sudah merambah ke makanan, obat-obatan, produk kosmetik, perbankan, kecantikan, bahkan soal liburan atau travelling," ujarnya ketika ditemui pada acara ETU by Restu Anggraini Goes to Mercedes Benz Fashion Week Tokyo 2015 di Locanda Cafe, Sudirman, Jakarta, Kamis (12/03).
Perempuan yang memulai bisnis e-commerce pada tahun 2011 tersebut menangkap peluang ini ketika sudah terjun langsung dan berhadapan dengan banyak klien.
Menurutnya, seiring kesadaran masyarakat dan bertumbuhnya pelaku industri yang mengusung kelas bisnis menengah muslim, maka kebutuhan soal beragam tersebut menjadi terpenuhi.
Baca Juga: Pintar Atur Uang dengan Kartu Kredit, Hindari 3 Pengeluaran Ini!
"Ini sebenarnya jadi segmen khusus, tapi mayoritas masyarakat Indonesia kan memang muslim sehingga semua hal jadi mengarah pada pemenuhan kebutuhan berdasar bisnis kelas menengah muslim," tambahnya.
Secara singkat, peluang bisnis kelas menengah muslim dimaksudkan sebagai istilah yang menggambarkan adanya kebutuhan masyarakat muslim akan barang atau jasa yang tidak hanya halal dan berkualitas, namun juga baik dalam koridor syariat islam.
Selain pakaian, kebutuhan makanan kelas menengah muslim telah menjadi perhatian konsumen.
Baca Juga: 10 Cara Pintar Atur Uang ala Miliarder, Patut Ditiru agar Bisa Jadi Kaya Raya
Jika dunia perbankan syariah dan makanan telah lebih dulu diminati, maka semakin lama kebutuhan soal obat-obatan dan travelling juga ikut berpeluang.
"Needs akan hotel atau tempat hiburan yang dalam tanda kutip negatif sebenarnya sudah mulai disadari. Sekarang, malah hotel yang bernuansa family friendly lebih dipilih sebagian kelas menengah muslim," ungkapnya.
Pendapat Diajeng jelas membuahkan inspirasi bahwa peluang bisnis usaha bisa datang dari sisi mana saja.
Baca Juga: Perempuan Lebih Pintar Atur Uang Dibanding Pria, Mitos atau Fakta? Begini Penjelasannya
Pengamatan tren pasar yang berkembang sebaiknya menjadi acuan bagi Anda para pelaku bisnis, seperti yang dibagikan oleh Diajeng Lestari di atas.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR