"Mari kita tuntaskan tugas besar kita untuk segera memproduksi vaksin dan mendistribusikannya bagi masyarakat Indonesia," ujar Honesti.
Ia menambahkan bulk yang akan diterima oleh Bio Farma dalam bentuk RTF pada bulan November 2020 tidak akan langsung diproduksi, melainkan akan dilakukan serangkaian pengujian di Bio Farma dan proses registrasi di Badan POM, sampai pada akhirnya siap untuk diproduksi.
Setelah proses-proses itu selesai, Bio Farma akan melanjutkan proses filling and packaging untuk menjadi produk akhir, sehingga didalamnya terdapat komponen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), dan transfer teknologi dalam bidang fill/finish bulk dengan transfer teknologi pengujian.
Sebelumnya dikutip dari Harian Kompas, sebanyak 2.400 calon vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech Ltd, tiba di Indonesia pada 19 Juli lalu.
Bakal vaksin itu sedang diuji klinis di laboratorium di dalam negeri.
Baca Juga: Sudah Susun Rencana, Isyana Sarasvasti Belum Honeymoon: Keburu Pandemi
Kedatangan ribuan kandidat vaksin tersebut diharapkan membuat peluang produksi vaksin virus corona di Indonesia bisa dilakukan pada awal tahun depan. Uji klinis di Indonesia akan dilakukan selama 6 bulan.
Untuk melawan pandemi Covid-19, Sinovac mengembangkan vaksin CoronaVac.
Dalam uji coba di laboratorium di China, vaksin ini diketahui bisa menciptakan respon kekebalan melawan infeksi virus corona di dalam tubuh.
Vaksin corona buatan Sinovac saat ini sudah masuk pada pengujian tahap ketiga.
Sebelum uji klinis dilakukan, sejumlah tahapan lain harus disiapkan, seperti pengujian di laboratorium Bio Farma.
Baca Juga: Ahli Kecantikan, dr. Oky Pratama Ungkap Masalah Kulit Selama Pandemi Corona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR