NOVA.id - Kondisi pandemi memang membuat ekonomi porak poranda. Banyak yang akhirnya harus gulung tikar dan kehilangan pekerjaan karena keadaan ini.
Kini yang bertahan rasanya hanyalah sektor pertanian karena kebutuhan bahan makanan pokok masih tetap berjalan.
Namun, faktanya Kementerian Pertanian mencatat 2,7 juta petani di Indonesia yang terdiri dari petani serabutan, buruh tani, dan petani penggarap, tengah mengalami masa sulit.
Baca Juga: UMKM Bisa Dapat Bantuan Tambahan Modal Kerja dari Unilever, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi
Apalagi indeks Nilai Tukar Petani (NTP) gabungan (perbandingan antara indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani) kian menurun.
Akhirnya banyak dari mereka yang tak bisa membeli bibit unggul untuk kembali ditanam, dituai, dan dipasarkan. Padahal perlu diketahui skala global mencatat, 70–80 persen pangan dunia diproduksi oleh para petani kecil.
Nah, jika petani kecil terpaksa harus gulung tikar dan tak lagi bercocok tanam, bagaimana nasib kita ke depan?
Baca Juga: PT Unilever Indonesia Luncurkan Rangkaian Produk Perawatan Rumah Halal
Ternyata Ini Usia Ideal si Kecil Pisah Kamar dan Cara Agar Anak Mau Tidur Sendiri
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR