NOVA.id - Layaknya seperti orang dewasa, anak ternyata juga bisa marah.
Bahkan anak lebih susah untuk mengendalikan emosinya.
Emosi anak berupa marah tersebut bahkan bisa terjadi tiba-tiba saat sedang bepergian.
Baca Juga: Wow, Ternyata Kurma Miliki Segudang Manfaat jika Dikonsumsi untuk Ibu Hamil, Ini Penjelasannya
Menghadapi anak marah, inilah cara jitu yang disampaikan psikolog klinis, Saskhya Aulia Prima yang ditemui NOVA beberapa waktu lalu.
"Kasih ruang untuk emosi marah anak keluar,” ungkap Saskhya.
Emosi anak berupa marah ternyata tak boleh ditahan hingga ia menyarankan kita untuk menarik anak ke tempat sepi.
“Jika sedang di tempat umum, tarik anak ke tempat sepi dulu,” sarannya.
Baca Juga: Dibintangi Bae Suzy dan Nam Joo-hyuk, Jangan Lewatkan Serial Start-Up!
Hal itu akan membuat anak mengenali emosi marah hingga mampu mengendalikan diri.
Setelah sampai di tempat sepi, biarkan anak mengekpresikan amarahnya.
Jangan lupa juga untuk memeluk atau mengelusnya.
Baca Juga: Jadi Hotel Bintang 5 Pertama di Belitung, Sheraton Resor Resmi Dibuka
Selain itu, perhatikan pemilihan gaya bahasa yang kita lakukan saat melihat anak marah.
Ucapkan kalimat yang nyaman didengar anak.
Misalnya, “Tadi marah, sedih sama ibu gara-gara hal ini?”
Upayakan kita memberi contoh alasan ia marah, karena anak terkadang tak menyadari penyebab pasti kemarahannya.
Jika anak menyadari penyebabnya niscaya ia bisa mengendalikan emosi.
Dengan bisa mengendalikan emosi maka anak akan terhindari dari perilaku tidak terpuji.
Baca Juga: Tips Bikin Eyeliner Cat Eye Seperti Ariana Grande dan Taylor Swift
“Anak yang bisa mengendalikan emosi akan terhindar dari perilaku tidak terpuji,” tutup ibu satu anak ini.
Ia pun berharap para orang tua bisa mengendalikan amarahnya sendiri sehingga bisa bersikap bijak saat anak marah.
Sebab, marah seorang ibu akan selalu membekas di jejak memori anak.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR