NOVA.id – Sahabat NOVA merasa hubungan dengan pasangan makin memanas selama new normal?
Tenang, Sahabat NOVA enggak sendiri.
Selama beberapa bulan belakangan, tanpa disadari banyak di antara kita yang sering konflik dengan pasangan.
Baca Juga: New Normal Picu Tingginya Perceraian? Cepat Buat Resep Anti Cerai Ini!
Perdebatan kecil, hingga yang sampai menguras emosi tak jarang terjadi di rumah.
Kalau sudah memanas, kata “cerai” pun bisa terlontar begitu saja.
Hati-hati!
Baca Juga: Angka Perceraian Melonjak di Tengah Pandemi, Ini Tips untuk Pasangan Sebelum Putuskan Berpisah
Bertengkar itu diperlukan, lho, untuk menjaga keharmonisan hubungan.
Jadi, jangan mentang-mentang sering bertengkar, lalu berpikir sudah tidak ada kecocokan.
Menurut psikolog klinis Alexandra Gabriella A., M.Psi, Psikolog, C.Ht, C.Est, kondisi tegang memang meningkat begitu kita lebih banyak dianjurkan di rumah saja untuk mengantisipasi meluasnya virus Covid-19.
Baca Juga: Banyak Gugatan Cerai Dilayangkan saat Pandemi, Apa Penyebabnya?
“Semuanya ngumpul, enggak bisa pergi ke mana-mana. Jadinya ketemu dengan dia-dia juga,” kata Alexandra.
Akibatnya?
Kata Alexandra, tak jarang masalah kecil bisa berbuah konflik.
Pemicunya bisa soal finansial, komunikasi antar suami-istri, atau masalah pembagian peran di rumah.
Kondisi itu diperparah jika kita atau pasangan merasa stres dengan masalah di luar rumah, sehingga melampiaskannya ke pasangan.
“Cara orang mengatasi tekanan, kan, berbeda-beda, sehingga dipicu masalah sedikit bisa emosi. Misalnya istri merasa kenapa suami enggak pernah mau bantu ngurus rumah"
Baca Juga: Bukan karena Selingkuh, Ternyata Perceraian Kerap Terjadi Lantaran Satu Faktor Ini!
"Padahal mungkin suami enggak tahu cara memulainya, atau misalnya enggak tahu cara menyetrika. Jadi sebenarnya diperlukan proses adaptasi dan saling toleransi,” kata Alexandra.
Namun yang sering terjadi, masalah kecil berujung konflik hingga terlintas keinginan untuk bercerai.
Apa iya harus begitu?
Baca Juga: Joanna Alexandra Bagikan Tips Rumah Tangga Harmonis Setelah 12 Tahun Menikah
Konflik Wajar
Menurut Alexandra, konflik dengan pasangan itu sebenarnya wajar saja.
Karena memang begitulah cara kita dan pasangan menunjukkan rasa suka atau tidak suka terhadap sesuatu hal.
Lagi pula, setiap pasangan, kan, punya ego dan nilai-nilai kehidupan sendiri, yang didapatnya dari masa lalu. Jadi mungkin saja ada perbedaan pendapat.
Baca Juga: Waspada yuk! Inilah 5 Penyebab Umum Perceraian yang Bisa Kita Hindari
“Konflik dengan pasangan sebenarnya wajar, tapi juga tergantung persepsi kita menanggapi konflik itu. Ada pasangan yang biasa saja menanggapi emosi-emosi kecil yang terjadi di antara mereka, kayak lebih santai gitu. Jadi enggak langsung cerai begitu saja,” tukas Alexandra.
Menurut psikolog dari Smart Mind Centre Jakarta ini, konflik dengan pasangan itu sebenarnya bisa bikin kita jadi makin kenal satu sama lain, makin terbuka mengomunikasikan banyak hal, bahkan bisa semakin nyaman terhadap pasangan.
“Jadi konflik merupakan cara kita dan pasangan mencari jalan keluar terhadap suatu masalah, bukan mencari siapa salah dan benar,” tambah Alexandra.
Baca Juga: Ini 4 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Mulai Berkencan Kembali Setelah Bercerai
Hindari Berlaku Kasar
Meski konflik dengan pasangan memang wajar, bukan berarti kita bisa berantem semaunya.
Alexandra menyebut hal yang harus diingat saat kita konflik.
“Konflik itu wajar, asal kita tetap saling menghargai, tidak berlaku kasar, apalagi sampai pakai kekerasan fisik,” katanya.
Baca Juga: Jangan Buru-Buru Menikah Muda Jika Tak Ingin Menyesal, Ini Kata Ahli!
Menurut Alexandra, setiap terjadi konflik, kita harus sadar bahwa setiap pasangan punya harga diri dan punya hak menjaga egonya.
Jadi jangan sampai dalam konflik kita malah merendahkan pasangan.
“Coba berkaca saja, tega enggak sih kita melihat pasangan direndahkan orang lain? Jadi begitu juga saat konflik, jangan malah kita merendahkan pasangan,” ingat Alexandra.
Baca Juga: Ngeri! Tak Hanya Picu Perceraian, Selingkuh Ternyata Bisa Bikin Penis Patah
Agar konflik tak bikin makin runyam, psikolog lulusan Universitas Tarumanegara, Jakarta ini menyarankan agar kita sebisa mungkin menghindari konflik dengan pasangan saat sedang emosi.
Kalau tak tertahankan?
Ya usahakan konflik dilakukan dengan memerhatikan hal di atas tadi.
Baca Juga: Bukan Selingkuh, Ternyata 1 Hal Inilah yang Jadi Faktor Utama Peceraian Merajalela
Begitu konflik terjadi, Alexandra memberi tips agar kita dan pasangan bisa meluangkan waktu untuk berpikir lebih jernih.
“Kalau di luar negeri, biasanya mereka pakai kata misalnya “time out” atau “pause”. Kita mungkin enggak biasa, ya. Tapi bisa dicoba, misalnya bilang: ‘stop dulu’ atau ‘rehat’ saat lagi konflik,” ujar Alexandra.
Selain itu, kita atau pasangan perlu diberi waktu sendiri saat sedang konflik.
Baca Juga: Berkaca dari Perceraian Gisel sampai Yeslin Wang, Kenapa Perempuan Lebih Banyak Gugat Cerai Duluan?
Tujuannya ya agar kita merenung lebih dalam lagi tentang masalah yang sedang dihadapi, dan bisa menyelesaikan konflik dengan baik.
“Beri waktu kita atau pasangan menyendiri di tempat yang benarbenar privacy, agar berpikir lebih jernih untuk menyelesaikan masalah,” saran Alexandra.
Nah, jadi, jangan setiap kali bertengkar, lalu berpikir untuk cerah, ya!
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Yunus |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR