Modelling tersebut berdasarkan sejarah dan catatan kejadian masa lampau di titik-titik gempa megathrust.
"Adanya modelling yang dilakukan itu sudah berdasarkan catatan sejarah masa lampau," ujar Rahmat.
Karena itu, lanjutnya, BMKG meminta semua pihak menyikapi potensi ancaman gempa dan tsunami besar tersebut secara bijak.
Baca Juga: Ancam Jakarta dengan Gempa 9 SR, Begini Kekuatan Guncangan Raksasa Sunda Megathrust!
Sebab, wilayah Indonesia, kata dia, memang memiliki potensi bencana, khususnya gempa bumi dan tsunami.
Karena, dikelilingi lempeng tektonik mulai dari Barat Sumatera, Simeuleu, Nias, Enggano, lalu masuk ke Selatan Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Papua.
"Papua juga kan bisa terancam tsunami kalau ada gempa besar di Jepang, Amerika Latin."
"Tapi itu sampainya kan lama, 13 jam lebih, 24 jam lebih kalau dari Amerika Latin, dari Cile."
Baca Juga: 9 Wilayah Ini Jadi Zona Aktif Gempa pada Agustus dan Diprediksi Berlanjut hingga September
KOMENTAR