2. Hindari stres
Para ilmuwan telah mengidentifikasi beberapa hubungan antara tingkat stres dan masalah kulit.
Dalam sebuah studi terhadap mahasiswa, mereka yang mengalami tingkat stres lebih tinggi mengalami masalah kulit.
Seperti kulit gatal, rambut rontok, mudah berkeringat, kulit bersisik, hingga ruam.
Penelitian lain juga mengungkapkan jika remaja yang melaporkan tingkat stres tinggi 23 persen lebih mungkin mengalami jerawat parah.
Baca Juga: Foto Perubahan Wajah Lesty Kejora Jadi Sorotan, Inul Daratista Langsung Pasang Badan
Para peneliti menduga bahwa stres meningkatkan jumlah sebum, yang merupakan zat berminyak yang menyumbat pori-pori.
Kondisi ini akhirnya bisa menyebabkan keparahan jerawat yang lebih besar.
Untuk meredakan stres, cobalah untuk melakukan olahraga tai chi, yoga, dan meditasi.
Baca Juga: Menyoal Harga Vaksin Covid-19 di Indonesia, Bio Farma Tetapkan di Kisaran Rp200 Ribu
3. Jaga kelembapan kulit
Moisturizer menjaga lapisan atas sel-sel kulit terhidrasi dan menyegel kelembapan.
Selain itu moisturizer juga mengandung hukmektan untuk menarik kelembapan, agen oklusif untuk mempertahankan kelembapan di kulit, dan emolien untuk menghaluskan ruang di antara sel-sel kulit.
Untuk menjaga kelembapan kulit, American Academy of Dermatology merekomendasikan beberapa cara.
Seperti mandi cukup 5 hingga 10 menit, pakai air hangat dan bukan air panas, hindari penggunaan sabun yang keras, dan jauhi spons mandi yang terlalu kasar.
Tak hanya itu, direkomendasikan pula untuk menggunakan pelembap setelah mandi.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR