Alat ini akan terus dimasukkan hingga mencapai bagian belakang hidung untuk mendapatkan sampel lendir.
Lalu sampel ini dimasukkan ke dalam cairan khusus sebelum diteteskan pada alat rapid test antigen.
Jadi tanpa melalui pemeriksaan PCR, namun angka akurasinya cukup tinggi.
Baca Juga: Mari Tingkatkan Kepedulian terhadap Demensia Alzheimer Lintas Generasi di Tengah Pandemi Covid-19
“Kalau dia (di hasil rapid test antigen) positif, kemungkinan positifnya besar. Tapi, kalau dia negatif maka perlu dikonfirmasi. Berbeda dengan rapid test antibodi. Kalau antibodi, kan, baik positif atau negatif harus dikonfirmasi dengan PCR,” ujar Dr. Erlina saat dihubungi NOVA.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR