Bersikeras Selamatkan sang Ibu Sampai Korbankan Nyawa, Nama Rangga Mendadak Trending di Sosial Media
Sejak berpisah dengan Dn dua tahun lalu, Rangga bersama sang adik memang tinggal bersama dirinya di Medan Selayang.
"Tanggal 19 September 2020 lalu, saya baru saja merayakan ulang tahun almarhum yang genap berusia 10 tahun," ujar pria berdarah Aceh-Karo ini sambil menangis.
Berapa hari setelah merayakan ultahnya yang ke-10, ibu Rangga, Dn, datang ke rumahnya di Medan Selayang dengan maksud membawa Rangga ke Aceh.
Saat itu, Fadli mengaku berat melepas kepergian putra pertamanya itu.
"Tapi karena almarhum terus merengek dan bersikeras ikut. Akhirnya saya mengizinkannya,” imbuhnya.
Ia sempat kaget dan tak percaya mendengar kabar anaknya itu telah meninggal dunia.
"Saya hampir tak percaya mendengar kabar Rangga meninggal. Dia meninggal terkena sabetan parang pelaku karena berusaha membantu ibunya di rumah itu," ujar Fadli.
"Saya dapat kabar bahwa sebelum meninggal, anak saya sempat disuruh lari sama ibunya. Tapi dia tidak mau lari, dia lawan pelaku. Setelah terkena parang, ia sempat berucap sakit. Lalu ia langsung terdiam, mungkin saat itu anak saya ini sakratul maut," imbuhnya lagi.
KOMENTAR