NOVA.id - Tanaman hias janda bolong belakangan ini jadi incaran banyak orang, terutama pecinta tanaman hias.
Keunikan daun bolong-bolong seperti dimakan ulat ini jadi daya tarik utama yang membuat kita jatuh cinta pada janda bolong.
Sayangnya, harga janda bolong ini tidak murah.
Per helai daun saja bisa dihargai sampai Rp90 jutaan. Orang jadi terheran-heran, apalagi buat kita yang bukan kolektor tanaman hias.
Baca Juga: Tidak Sembarangan, 3 Hal Ini Harus Diperhatikan saat Merawat Tanaman Janda Bolong
Kenapa harganya bisa melambung tinggi, ya?
Menurut Sonia, Operation Manager Living With Lof, sebuah perusahaan yang berpengalaman menjual beragam tanaman, menjelaskan bahwa harga yang tinggi itu tak berlaku untuk semua jenis tanaman janda bolong.
“Jadi janda dolong itu ada beragam spesies. Cuma yang lagi banyak dibicarakan itu ada dua jenis, yakni monstera obliqua dan monstera adansonii,” jelas Sonia kepada NOVA.
Sonia menyebut, tanaman yang harganya sampai puluhan juta itu merupakan jenis monstera obliqua. Kata Sonia tanaman ini memang langka, bahkan baru ada 17 laporan penemuan mereka di alam liar pada tahun 2019 lalu.
“Secara kasat mata memang sama dengan monstera adansonii, tapi itu ada perbedaan dari daunnya. Nah, si monstera obliqua ini memang incaran para kolektor, karena langka. Jadi memang mahal. Dan untuk mengembangkan obliqua ini agak susah, karena gampang mati,” jelas Sonia.
Baca Juga: Dipercaya Dapat Meningkatkan Kesuburan, Inilah Buah Parijoto Warisan dari Sunan Gunung Muria
Bentuknya Mirip
Jadi jelas sudah, tanaman janda bolong yang harganya sampai ratusan juta itu memang jenis monstera obliqua. Tapi karena bentuknya mirip, jadilah harga untuk monstera adansonii ikutan mahal.
Kata Sonia, “Orang mengira janda bolong yang viral itu monstera obliqua, padahal itu monstera adansonii. Di media juga banyaknya gambar monstera adansonii, bukan monstera obliqua. Itu ada yang salah. Seharusnya adansonii enggak semahal itu. Ya paling mahal Rp10 jutaan, itu masih masuk akal.”
Nah, kalau kita pengin beli tanaman janda bolong ini, Sonia menyarankan lebih bersabar lagi.
Baca Juga: Pot Bambu Yang Menyatu Dengan Alam
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR