NOVA.id - Pernikahan Puput Nastiti Devi dengan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok masih menjadi sorotan hingga kini.
Pasalnya, Puput dulunya merupakan ajudan dari Veronica Tan, mantan istri Ahok.
Dari situ muncul banyak spekulasi.
Tak sedikit warganet memandang Puput Nastiti Devi sebagai sosok ketiga yang hadir dalam rumah tangga Ahok dan Veronica Tan.
Kendati demikian, Ahok telah membantah jika Puput Nastiti Devi menjadi alasan berakhirnya pernikahannya dengan Veronica Tan yang sudah berlangsung puluhan tahun.
Mengutip Sripoku.com, belakangan ini terbongkar jika Ahok pernah melontarkan kata-kata pedas ke Veronica Tan sebelum keduanya resmi bercerai.
Baca Juga: Meski Sakit Hati Sudah Dikhianati, Rupanya Ahok Tetap Tinggalkan Harta Segunung untuk Veronica Tan
Selanjutnya, Ahok langsung menikahi Puput Nastiti Devi mantan ajudan Veronica.
Apa kalimat yang dilontarkan Ahok saat merasa sakit hati bukan main ke Veronica Tan?
Seperti diketahui, Ahok dan Veronica Tan Menikah sejak tahun 1997 silam.
Keduanya sudah dikaruniai tiga orang anak bernama Nicholas Sean Purnama, Nathania Purnama, serta si bungsu Daud Daud Albeenner Purnama.
Adanya anak-anak di kehidupan mereka tak lantas membuat Basuki Tjahaja Purnama ragu untuk menceraikan istrinya.
Pernikahan mereka terpaksa berakhir pada 4 April 2018 lalu.
Majelis Hakim resmi mengabulkan gugatan cerai yang diajukan Ahok terhadap Veronica Tan.
Kendati demikian, kisah perceraian mereka kerap dibahas hingga saat ini.
Bagaimana tidak?
Baca Juga: Salah Seorang Anggota Keluarga Meninggal Dunia, Ahok Bahas soal Warisan dan Hadiah Satu-Satunya
Pernikahan keduanya yang selalu tampak harmonis, tiba-tiba harus berakhir di meja hijau.
Beredar kabar bahwa alasan BTP menggugat cerai Veronica Tan, lantaran disebut adanya orang ketiga.
Setelah sekian lama bungkam soal kebenaran kabar tersebut, akhirnya BTP angkat bicara.
Pria yang juga akrab disapa Ahok ini terang-terangan menceritakan banyaknya hujatan dan kritik yang diterimanya usai bercerai dengan Veronica Tan.
Bahkan, BTP mendapatkan kecaman dari pemuka agama karena mantap memutuskan untuk bercerai.
Pasalnya, dalam agama Kristen yang dianut BTP, tidak ada kata perceraian untuk dua orang yang sudah menikah.
BTP mengungkap kebenaran perceraiannya itu dalam sebuah acara rohani yang kemudian diunggah ke akun Youtube miliknya, 'Panggil Saya BTP."
"Hal yang paling berat bagi saya adalah memutuskan perceraian," kata BTP memulai.
"Karena itu gosip di mana-mana, semuanya menyalahkan saya," sambungnya.
Baca Juga: BTP Usut Kasus Pencemaran Nama Baik, Sang Pelaku yang Sudah Tertangkap Minta Ampunan Ahok
BTP menyebut sebagai orang beragama, dia tidak mungkin mengajukan perceraian hanya karena alasan tidak cocok.
Ayah tiga anak ini lantas menyebut kalau ia memutuskan berpisah dari Veronica Tan karena adanya orang ketiga.
"Saya nggak mau cerai, tetapi ada nggak suami yang mau istrinya punya teman laki-laki lain?" ucap BTP.
"Saya hanya dikasih dua opsi (pilihan), cerai atau menerima ada laki-laki lain," sambungnya.
BTP lantas membuat pengakuan, kalau ia hanya dianggap robot oleh Veronica Tan, karena selalu bangun jam 4 dan pulang jam 12 malam.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini memutuskan untuk buka suara soal masa lalunya tersebut karena merasa kasihan dengan istrinya yang sekarang, Puput Nastiti Devi.
Baca Juga: Jadi Mamah Muda, Puput Nastiti Devi Kini Pamer Keahlian Masak dan Hidangan Lezat
"Saya kasihan, istri saya yang sekarang dituduh, kan kitanya jadi nggak enak," ungkapnya.
Sebelum bercerai, BTP rupanya melontarkan kata-kata pedas kepada Veronica Tan.
"Saya bilang, 'kamu menghinakan hak kamu menjadi istri Ahok'," kata BTP mengulang kata-katanya pada mantan istri.
"'Kamu menghina kesempatan jadi istri saya, hanya karena sepiring makanan (pria lain)', tapi dia (Veronica Tan) nggak pernah peduli," imbuhnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Sripoku.com |
Penulis | : | Nadia Fairuz Ikbar |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR