NOVA.id – Telah berlangsung sejak 28 Oktober 2020, gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) memasuki hari terakhir penyelenggaraan pada Sabtu, (31/10).
Perhelatan ini digelar oleh Bank Indonesia, Indonesian Fashion Chamber (IFC), dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC).
Dalam mengakselerasi ekonomi dan keuangan syariah, fesyen muslim merupakan komoditas halal unggulan untuk mendukung pengembangan ekosistem industri halal tanah air guna mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri halal global.
Sinergi ini memiliki target yang dicanangkan oleh pemerintah, yaitu mewujudkan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia.
Baca Juga: Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional, Indonesia Sharia Economic Festival Digelar
Untuk memperkenalkan dan menggaungkan produk fesyen muslim Indonesia ke skala global, dalam ajang Modest Fashion ISEF 2020 digelar Virtual Fashion Show yang menampilkan 720 karya dari 164 desainer/brand fesyen muslim Indonesia.
Sesuai tema yang diangkat, "Sustainable Fashion, Sustainable Lifestyle", perhelatan Modest Fashion ISEF 2020 menggaungkan tentang gaya hidup berkelanjutan bagi produsen maupun konsumen fesyen muslim.
Para pelaku usaha fesyen muslim yang berkesempatan menampilkan karya dalam perhelatan ini diarahkan untuk menerapkan konsep sustainable yang bertanggung jawab dengan mempertimbangkan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi pada seluruh siklus industri fesyen, meliputi sumber bahan baku, proses produksi, etika kerja, kesejahteraan tenaga kerja, dan pengelolaan limbah lingkungan.
Baca Juga: Kemenperin Gelar Modest Fashion Project Secara Virtual
Pemanfaatan konten lokal seperti kain tradisional yang dibuat oleh para perajin kain menggunakan bahan ramah lingkungan dan perwarna alam merupakan penerapan konsep sustainable yang banyak dilakukan oleh kreator fesyen muslim dalam membuat karya yang ditampilkan dalam perhelatan ini.
Ragam corak yang khas dari kain nusantara membuat produk fesyen muslim Indonesia memiliki identitas yang berbeda dengan negara lain.
Konten lokal yang dikemas sesuai selera internasional dengan mengacu pada Trend Forecasting 2021/2022 bertema The New Beginning tentang perubahan pola hidup menghadapi era baru menjadi daya tarik untuk berkompetisi di pasar global.
Baca Juga: Awas, Sering Cuci Hijab Bisa Membuat Bahan Rusak dan Bikin Jelek Penampilan
Strategi lain dalam mengaplikasikan prinsip sustainable adalah penggunaan bahan yang terbarukan dan mudah diurai, hemat energi, daur ulang, desain multi-fungsi, dan lainnya.
Dengan memberikan perhatian pada sustainable yang sedang menjadi perhatian dunia dipastikan menjadi nilai tambah untuk menarik pasar global dan menciptakan citra bahwa Indonesia telah bersiap sebagai pusat industri halal global.
Sustainable fashion, sustainable lifestyle bukan hanya sekadar tema yang diusung dalam Modest Fashion ISEF 2020.
“Dengan semangat dan roh itu diharapkan secara bisnis dan kreativitas kita bisa menjadi terdepan yang dapat menjadi pusat fesyen muslim dunia yang implikasinya meningkatkan perekonomian Indonesia dan mensejahterakan rakyatnya,” jelas Jetty R Hadi, Vice Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC).
Baca Juga: Uniqlo Gandeng Ayudia untuk Paduan Busana Modest
Sejak hari pertama sampai hari terakhir ini, Virtual Fashion Show Modest Fashion ISEF 2020 menampilkan ragam gaya busana fesyen muslim, mulai dari syar’i, formal hingga kasual, etnik kontemporer hingga urban dan edgy look dengan memperhatikan konsep sustainable fashion dan mengacu pada Trend Forecasting 2021/2022.
Sebagai pembuka rangkaian Virtual Fashion Show pada hari terakhir ini menampilkan koleksi dari Reborn29 by Syukriah Rusydi, NIKHOL By Nike Kholisoh, Batik Jambi Berkah by Rifdatul Khoiro Accesories by Yannie Handicraft, Agung Bali Collection by Agung Indra dan Fashion Designer by Dibya Hody, AxY by Aldre x Yuliana, Flochic by Eka Rahma Dewi, Sekar Arum Sari by Mia Ridwan, Abee X Naara, Jeny Tjahyawati, Puta Dino Kayangan by Anita Gathmir, dan Syahira Butik by Andriani Pettalolo.
Sesi kedua Virtual Fashion Show menampilkan koleksi dari Elva Fauqo, LDR Limited by Listya X Bags by KABETA by Berkah Novita, Ida Royani: Ulos Sadum Sumut, Titien Soedarsa, Lirik by Iva Lativah, DewiQu by Dewi Roesdji, Sheenaz by Anggie Rachmat, deceusuzan, Yuliana Fitri X Bags by Amyrose De Craft by Tammy, Frida Jelita by Fridanasahida, Batik Kito by Vita Shah, dan Batik Zakia by Siti Zakiyatun.
Baca Juga: Keindahan Daun Musim Gugur Menjadi Inspirasi Riris Ghofir di Fashion Rhapsody 2020
Dalam Closing Ceremony Modest Fashion ISEF 2020, sebagai penutup ditampilkan Virtual Fashion Show yang mempersembahkan karya dari KALU, Hijab Cinta by Nina Kartarineka X Accesories Beadstown by Rosita, Malam Batik by Theresa Naumi, Lia Mustafa | Shoes by Bocorocco, H.Y.S by Hilda Amalia, "C H A R V I" by Febby AntiQue, Bellahasura, Reborn by Chaera Lee, Sanet Sabintang, Creative Batik by Khaleili Nungki, Elly Virgo, CYA by Cahya Tyanthi, dan APIKMEN.
Meski digelar di tengah pandemi covid-19, namun tidak menyurutkan semangat bersama untuk menyelenggarakan kegiatan Modest Fashion ISEF 2020.
“Penyelenggaraan secara virtual ini ternyata membawa berkah tersendiri, yaitu memperluas jangkauan informasi terkait fashion muslim,” papar Diana Yumanita, Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia dalam sambutan yang secara resmi menutup perhelatan Modest Fashion ISEF 2020.
Jika sebelumnya fokus kegiatan terpusat di Jakarta dengan jumlah peserta terbatas, maka melalui penyelenggaraan virtual ini bisa menjangkau peserta domestik maupun internasional secara lebih luas dan efisien.
Baca Juga: Entrepreuners of Modest Fashion Temukan Potensi Besar di Jawa Barat
Seluruh rangkaian kegiatan ini dilakukan untuk mendorong pemberdayaan ekonomi syariah sektor fesyen muslim yang merupakan salah satu sektor prioritas dalam ekosistem halal value chain.
“Di samping itu, diharapkan kegiatan ini turut mendorong pemulihan ekonomi terutama bagi sektor UMKM yang terkena dampak ekonomi dari pandemi covid-19,” lanjut Diana Yumanita.
Lebih lanjut, Diana Yumanita memaparkan bahwa potensi pasar fesyen muslim masih terbuka lebar.
Namun kompetisi lokal maupun global juga semakin ketat. Oleh karena itu, pelaku fesyen muslim Indonesia harus mampu adaptif menghadapi perubahan, berkreativitas dan berinovasi, meningkatkan produktivitas serta memperkuat brand sehingga mampu memenangkan pasar lokal maupun global.
Baca Juga: Tren Fashion 2020: Style yang Simple, Elegan, dan Nyaman untuk Busana Modest
Tantangan ke depan semakin tidak mudah. Para retailer dan brand global mulai terjun menggarap pasar fesyen muslim.
Untuk itu, para pelaku industri fesyen tanah air harus mampu meningkatkan kapasitas untuk berkompetisi di panggung global.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR