“Gejala awalnya sama saja dengan orang dewasa. Ada demam, batuk, pilek, nyeri menelan."
"Tetapi memang secara angka, keparahan pada anak itu tidak seberat pada orang dewasa," kata dr. Margareta saat berbincang dengan NOVA melalui sambungan telepon.
Hal itu terjadi karena anak-anak sangat jarang memiliki penyakit pendamping, seperti hipertensi, obesitas, hingga kencing manis.
Selaras dengan ucapannya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menyebutkan beberapa gejala yang sama untuk kasus Covid-19 pada anak.
Baca Juga: Perokok Disebut Berisiko Tinggi Paparan Covid-19, Begini Penjelasannya
Di antaranya melalui gejala sistemik seperti, demam, malaise (tidak nyaman, pegal, hingga lelah tanpa alasan), fatigue (letih dan lemah), nyeri kepala, myalgia (nyeri otot).
Gejala saluran pernapasan seperti, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, sesak napas, hingga gejala lainnya seperti diare, mual, dan muntah.
Namun, ada kondisi khusus pada anak yang perlu kita cermati bersama.
Penelitian epidemiologi virus corona, Covid-19 Symptom Tracker, menunjukkan ada gejala khusus yang lebih spesifik yang bisa dialami anak-anak.
Baca Juga: Bioskop Dianggap Berisiko Tularkan Covid-19, Ini Cara Mengatasinya
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR