NOVA.id – Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), partisipasi angkatan kerja pada kelompok kerja perempuan per Februari 2020 mengalami penurunan dari 55,6 persen menjadi 54,6 persen.
Berbanding terbalik dengan kelompok laki-laki yang masih jauh lebih tinggi dengan angka kenaikan dari sekitar 82 persen ke level 83 persen.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa perempuan masih memiliki banyak tantangan di dunia kerja, salah satunya adalah kesetaraan gender.
Yaitu kesamaan dalam pemenuhan hak-hak, kesempatan, dan perlakuan adil oleh perusahaan, serta memiliki kebebasan untuk pengembangan diri tanpa dibatasi oleh stereotip atau bias gender.
Salah satu cara untuk mempertahankan banyaknya talenta perempuan di tempat kerja, adalah dengan menyesuaikan beberapa kebijakan baik oleh pemerintah maupun perusahaan bagi pekerja perempuan.
Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) telah menarik 21 perusahaan swasta sebagai anggota untuk mendukung kesetaraan gender di tempat kerja melalui beragam tools untuk diterapkan di perusahaan.
Baca Juga: Tentang Diskriminasi Gender, Indonesia Dukung Gerakan Global untuk Kesetaraan Upah
IBCWE atau Koalisi Bisnis untuk Pemberdayaan Perempuan Indonesia IBCWE ini merupakan koalisi perusahaan yang berkomitmen untuk mempromosikan pemberdayaan ekonomi perempuan dan kesetaraan gender.
Misi IBCWE adalah mendukung bisnis untuk mengoptimalkan perannya dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan dan kesetaraan gender.
“Kami sampaikan keuntungan-keuntungan yang bisa didapat oleh perusahaan apabila mereka mendukung kesetaraan gender di tempat kerja, khususnya dengan memberikan kesempatan bagi pekerja perempuan untuk tetap bekerja,” ujar Zelda Lupsita, Project Manager IBCWE.
Baca Juga: Tingkatkan Laba dan Produktivitas, Survei Sebut Keberagaman Gender di Tempat Kerja Berperan Besar
Zelda melanjutkan, “Berbagai riset telah menunjukkan bahwa adanya keragaman gender di tingkat jajaran direktur memberikan efek yang signifikan bagi nilai perusahaan tersebut.”
Zelda mengambil contoh hasil studi dari Peterson Institute for International Economics tahun 2016 yaitu sebanyak 30 persen peningkatan representasi perempuan di jajaran direktur dan C-Level sama dengan kenaikan pendapatan bersih sebanyak 15 persen.
“Hal ini dikarenakan keberagaman memberikan sudut pandang yang lebih kaya, sehingga keputusan yang dibuat pun menjadi lebih baik,” tambah Zelda.
Baca Juga: Keren! Cucu Pertama Menteri Luhut Pandjaitan, Faye Simanjuntak Peduli Hak Anak Sejak Usia 11 Tahun
View this post on Instagram
“Keuntungan lainnya berkaitan dengan talent pool yang lebih luas dan juga biaya rekrutmen baru yang bisa ditekan apabila perusahaan mendukung perempuan untuk tetap bekerja,” paparnya.
Salah satu tools yang dikembangkan oleh IBCWE adalah Gender Equality, Assesment, Result strategy atau GEARS yang membantu perusahaan untuk mengukur status kesetaraan gender di dalamnya.
Beberapa area yang menjadi fokus antara lain kesetaraan pengupahan, komposisi gender, hingga proses perekrutan karyawan.
Baca Juga: Ketua PIM, Maylana Koentjoro Bantu Pemerintah Lawan Covid-19 Lewat Suara Perempuan
GEARS tersebut dikembangkan oleh IBCWE bersama dengan sister organization di tiga negara Asia tenggara lainnya yaitu Filipina, Vietnam, dan Myanmar dan Investing in Women untuk memotret keadaan kesetaraan gender di suatu perusahaan.
“Dengan melakukan assessment ini, perusahaan mendapat informasi terkait perkembangan strategi kesetaraan di tempat kerja, hal-hal apa saja yang sudah baik dan bisa dilanjutkan, serta hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Untuk mengupas persoalan perempuan dan dilemanya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) bekerja sama dengan IBCWE dalam sebuah event kampanye Perayaan Hari Ibu 2020 pada Selasa, 24 November 2020 pukul 14.00 – 16.00 WIB.
Baca Juga: 4 Kekhawatiran RUU Ketahanan Perempuan, Masihkan Perlu Dibahas?
Acara diskusi virtual ini akan dihadiri oleh Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga sebagai pembaca pidato utama, Ms. Alison Duncan Minister Counsellor Economic, Investment and Infrastructure Kedutaan Australia, Ibu Debby Alishinta Ketua Dewan Pembina IBCWE, Ibu Agustina Erni Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA, Mr. Erik Meijer selaku Presiden Direktur Telkomtelstra, dan Ibu Febriany Deputy CEO PT. Vale Indonesia.
Untuk mendaftar, Sahabat NOVA bisa masuk melalui tautan berikut: http://bit.ly/PHIIBCWEKPPPA.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Ternyata Ini Usia Ideal si Kecil Pisah Kamar dan Cara Agar Anak Mau Tidur Sendiri
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR