Dahulu sebelum ditemukannya vaksin untuk imunisasi, berbagai virus menular, seperti influenza, campak, dan rubella membuat banyak orang meninal.
Namun sejak ditemukannya vaksin angka kematian menurun scara dratis. Melansir Kompas.com (25/10/2020), epidemi rubella yang terjadi pada tahun 1964 hingga 1965 membuat 12,5 juta penduduk AS terinfeksi dan belasan ribu bayi meninggal.
Berkat penemuan vaksin, kasus kematian akibat vaksin menurun secara dratis bahkan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) hanya mendapatkan laporan 15 kasus rubella pada tahun 2012.
Baca Juga: Makin Populer, Ini Manfaat Clay Mask untuk Kesehatan Kulit Wajah
Melihat fenomena itu, hal yang sangat masuk akal jika penemuan vaksin menjadi aspek penting dalam kesehatan masyarakat. Selain itu, vaksin tidak hanya melindungi diri sendiri namun membantu pencegahan penyakit menular agar tidak menyebar.
Jika ada banyak orang dalam suatu komunitas mendapatkan vaksin, maka akan terbentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.
Sembari menunggu vaksin yang aman dan efektif ditemukan, upaya perlindungan yang bisa Sahabat NOVA lakukan adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun.
Ternyata Ini Usia Ideal si Kecil Pisah Kamar dan Cara Agar Anak Mau Tidur Sendiri
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR