NOVA.id - Pemerintah saat ini sedang berupaya menyiapkan vaksin sebagai bentuk intervensi medis untuk meningkatkan imunitas tubuh seluruh masyarakat Indonesia terhadap virus SARS-CoV-2.
Namun sayangnya, masih banyak masyarakat yang meragukan manfaat dari vaksin dan imunisasi. Padahal pemberian vaksin atau imunisasi memiliki banyaak manfaat untuk kesehatan tubuh manusia.
Menlansir dari buku saku info vaksin yang diterbitkan satgas covid19.go.id, vaksin adalah produk biologi berisi antigen yang bila diberikan pada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara terhadap penyakit tertentu.
Vaksin biasanya diberikan melalui suntikan jarum tetapi juga dapat diberikan melalui mulut atau disemprotkan ke hidung.
Baca Juga: Anti Bosan Saat PSBB, Ini 4 Rekomendasi Drama Korea tentang Dokter di Viu
Sementara itu, Imunisasi merupakan upaya pembentukan kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga jika suatu saat tubuh terpapar penyakit yang sama tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Cara kerja imunisasi
Ketika mendapatkan vaksin, tubuh akan menghasilkan respon kekebalan dengan cara yang sama seperti orang yang telah perpapar suatu penyakit. Setelah itum tubuh akan merespon kekebalan untuk mencegah penyakit atau mengembangkan komplikasi akibat penyakit tersebut.
Secara umum, respon imunisasi mulai bekerja di tubuh sekitar dua minggu. Selain itu, seringkali dibutuhkan beberapa kali imunisasi agar kekebalan tubuh memberi perlindungan tahan lama.
Namun, ada pula jenis vaksin yang mampu memberikan kekebalan tahan lama hanya dengan satu kali dosis. Pada intinya sebara lama vaksin mampu melindungi tubuh? Tentunya kembali pada virus itu sendiri.
Baca Juga: Ingin Liburan Aman di Tengah Pandemi Covid-19? Inilah Starter Pack yang Perlu Dipersiapkan
Mengapa begitu penting?
Dahulu sebelum ditemukannya vaksin untuk imunisasi, berbagai virus menular, seperti influenza, campak, dan rubella membuat banyak orang meninal.
Namun sejak ditemukannya vaksin angka kematian menurun scara dratis. Melansir Kompas.com (25/10/2020), epidemi rubella yang terjadi pada tahun 1964 hingga 1965 membuat 12,5 juta penduduk AS terinfeksi dan belasan ribu bayi meninggal.
Berkat penemuan vaksin, kasus kematian akibat vaksin menurun secara dratis bahkan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) hanya mendapatkan laporan 15 kasus rubella pada tahun 2012.
Baca Juga: Makin Populer, Ini Manfaat Clay Mask untuk Kesehatan Kulit Wajah
Melihat fenomena itu, hal yang sangat masuk akal jika penemuan vaksin menjadi aspek penting dalam kesehatan masyarakat. Selain itu, vaksin tidak hanya melindungi diri sendiri namun membantu pencegahan penyakit menular agar tidak menyebar.
Jika ada banyak orang dalam suatu komunitas mendapatkan vaksin, maka akan terbentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.
Sembari menunggu vaksin yang aman dan efektif ditemukan, upaya perlindungan yang bisa Sahabat NOVA lakukan adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR