Nova.id – Beberapa waktu lalu, pemerintah kembali berencana untuk mengurangi jadwal cuti bersama yang akan diadakan pada Desember mendatang. Keputusan ini dipilih guna menekan angka penularan Covid-19 yang masih tergolong tinggi hingga saat ini.
Keputusan ini pun disambut baik oleh Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Provinsi Riau dr Wildan Asfan Hasibuan, menurutnya, libur panjang menjadi ancaman tinggi penyebaran Covid-19 di berbagai tempat.
"Kita menyambut baik pengurangan waktu libur panjang. Karena dampak dari libur panjang itu bisa kita rasakan peningkatan kasus positif Covid-19, termasuk di Riau," ungkap Wildan seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (28/11/2020).
Selain itu, libur panjang juga disinyalir menjadi salah satu alasan bagi masyarakat untuk bepergian ke tempat wisata, pusat perbelanjaan, maupun lokasi wisata kuliner. Padahal, tempat-tempat ini berisiko memunculkan kerumunan orang sekaligus menjadi sasaran empuk berpindahnya droplet dari satu orang ke orang lainnya.
"Tempat wisata itu yang paling rawan, termasuk restoran dan rumah makan itu biasa yang paling banyak dikunjungi saat libur panjang," sebut Wildan.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada para pengelola tempat wisata, pusat perbelanjaan, hingga destinasi kuliner agar disiplin menjalankan protokol kesehatan. Terutama dalam penerapan 3M (Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).
"Pihak pengelolanya wajib menjalankan protokol kesehatan. 3M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak) harus dijalankan," katanya.
Penerapan serupa juga diharapkan dapat terus dilakukan oleh para pengunjung yang datang ke lokasi-lokasi tersebut.
Baca Juga: Memahami Cara Kerja Vaksin dan Mengapa Penting di Tengah Pandemi
"Pengunjung wajib pakai masker, kemudian jaraknya dibuat sedemikian rupa, dan harus disiapkan tempat cuci tangannya," tutup Wildan.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Content Marketing |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR