Temuan yang dihimpun oleh peneliti di Office for National Statistics (ONS) mengindikasikan bahwa anosmia tak hanya terjadi pada pasien bergejala, tetapi juga dialami oleh kelompok asimptomatik.
“Jumlah orang yang dites positif Covid-19 dengan gejala kehilangan rasa atau bau (anosmia) meningkat paling banyak di semua kelompok umur,” tulis tim peneliti dalam ringkasan laporannya seperti dikutip dari Kompas.com.
Namun, kehilangan atau berkurangnya fungsi penciuman juga biasa dirasakan saat menderita flu atau pilek.
Baca Juga: Rapid Test, Tes Swab, dan Serologi, Mana yang Lebih Akurat?
Lantas, bagaimana membedakan kehilangan indra penciuman akibat virus corona dan pilek?
Prof Dr dr Delfitri Munir, Sp.T.H.T.K.L(K), dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokan (THT) Rumah Sakit RS Columbia Asia (RSCA) menjelaskan perbedaan keduanya.
Perlu diingat, rongga hidung menjadi tempat masuk paling favorit bagi virus corona, pasalnya penularan virus ini bertransfer melalui percikan (droplet) dan airbone.
Baca Juga: Meski Vaksin Covid-19 Sudah Siap, Masyarakat Tetap Harus 3M
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR